Jianina membuka kulkas dan hanya menemukan beberapa butir telur dan sosis. Ia mengambil bahan yanga ada, memutuskan memasak nasi goreng, lalu mengupas buah yang dibawanya semalam untuk sajian pencuci mulut. Jian mendengar langkah kaki mendekat saat ia sedang menata nasi goreng buatannya di piring dan mendadak jantungnya berdebar lebih cepat, membuatnya merutuki dirinya sendiri, mempertanyakan kinerja jantungnya yang begitu berlebihan. "Hai Jian, selamat pagi." Sapa Chann raspy, khas suara orang yang baru saja bangun tidur. Saat Jian menoleh, ia melihat Chann dengan muka bantalnya yang entah mengapa malah membuat Jian menganggap wajah Chann saat bangun tidur terlihat imut, lalu membuat jantung Jian berdebar halus. Jianina memalingkan wajahnya, merasa kesal pada dirinya sendiri, mengapa