Jonathan memejamkan mata dan berusaha tenggelam dalam alam mimpi meski otaknya terus berputar oleh kenangan tentang perjumpaannya dengan Sonya dan hatinya menyenandungkan lagu mellow tentang cinta. Susah payah ia berusaha terlelap, namun semua itu buyar saat ia mendengar ketukan pintu yang cukup keras terdengar di malam yang hening ini. Jonathan bergegas beranjak dari ranjangnya, jantungnya berdegup, masih menyisakan harap bahwa seseorang yang mengetuk pintu itu adalah Sonya, meski otak logisnya memintanya untuk tidak berekpektasi, karena ekspektasi selalu menyakitkan. Ia membuka pintu rumahnya dan melihat Sonya di depan pintu, tepat seperti yang hatinya harapkan. "Hai, aku belum terlambat kan? Ini masih jam dua belas kurang, jadi...." Ucapan Sonya terhenti seketika saat Jonathan m