1. Rahasia
Sherly 'pov'
Hari senin, hari yang paling menyebalkan menurutku karna harus melaksanakan upacara bendera dengan berpakaian rapi serta diharuskan memakai topi dan dasi. Ditambah lagi jam pertama dikelasku itu adalah matematika, aku benci pelajaran itu karna aku tidak suka mengerjakan soal yang susah dan bikin sakit kepala itu. Apalagi dalam keadaan perut kosong, aahh...lengkap sudah penderitaanku.
Bbuukkk...!!!
"Aduh...! Anritt! Kampet! b****g gue sakit ni...aahh...sial...!!!" Makiku sambil memegangi bokongku yang sakit karna mendarat dilantai dengan mulus.
"Gak punya mata ya lo! Apa lo gak liat gue yang segede ini!"sambungku sambil mencoba berdiri, mataku membulat sempurna saat melihat siapa orang yang sudah menabrakku.
"Maaf kak...maaf...aku gak sengaja menabrak kakak...maaf ya kak..."ucapku panik sambil merutuki diriku sendiri karna sudah memaki kakak seniorku sendiri, ditambah dia adalah ketua osis yang terkenal kejam dan dingin.
"Aku yang menabrak kamu tadi, kenapa kamu yang harus minta maaf..."ucap pria tersebut dengan dingin.
"benar, tapikan aku juga gak liat-liat jalan tadi kak..."ucapku sambil nyengir gak jelas. Setelahnya aku pun langsung segera lari pergi meninggalkan pria dingin tersebut.
Sial, aku baru saja memaki seorang gavin yang menjabat sebagai ketua osis yang paling galak dan menakutkan. Aku membencinya bukan karna alasan, karna dia selalu memberiku hukuman karna sudah melanggar peraturan sekolah yang tidak memperbolehkan memakai sepatu warna dan gavin juga pernah menggunting rambutku dengan tidak berperasaan disaat memergoki rambutku yang aku cat warna. Sial banget kan tu orang.
Ah...lupakan masalah gavin songong itu sekarang yang jelas aku harus kekelas dan menemui sahabatku dulu.
"Wooii...kantin yuk..."teriakku saat berada didalam kelas dan berdiri didepan bunga, bunga adalah teman sebangkuku, Sekaligus sahabatku.
Bunga yang tengah sibuk dengan ponselnya sambil senyum-senyum gak jelas langsung menatapku kesal."gak usah teriak napa! Lo pikir gue b***k apa?"maki bunga kesal kearahku.
Bunga termasuk salah satu murid yang populer disekolah ini karna kecantikkanya, Namun sayang bunga itu playgirl dan tidak pernah serius menjalin hubungan dengan pria mana pun.
Aku hanya nyengir lalu meletakan tasku dikursiku, Aku duduk dikursi paling belakang. Aku melirik enjel yang duduk dimeja seberangku, enjel sibuk membaca novel yang berada ditanganya.
Enjel sahabatku juga loh, enjel termasuk murid populer juga disekolahku ini. Bahkan dia anak kesayangan guru karna kepintaran yang dia miliki, enjel sering memenangkan olimpiade yang sering dia ikuti. Walau pun enjel suka membaca, bukan berarti dia anak kutu buku yang selalu memakai kaca mata tebal. Enjel itu cantik dan banyak yang menyukainya bahkan sampai mengejar-ejarnya, tiap hari pasti ada saja surat cinta didalam lokernya.namun enjel selalu mengabaikan mereka dan surat-surat itu akan selalu berakhir ditong sampah tanpa dibacanya terlebih dahulu.
"Jel kantin yuk..."ajaku kearah enjel.
Enjel melirik ku sejenak lalu kembali sibuk dengan novelnya."bentar lagi upacara sher..."
Aku mendesah kecewa mendengar jawaban enjel."ayo lah, kenapa pagi ini gue sial banget sih...pasti ini semua karna gue tabrakan sama gavin stevano k*****t itu! Makannya gue sial kali ya..."makiku kesal.
"What? Lo tabrakan sama Gavin stevano?"seru bunga yang langsung menatap kearahku dengan wajah terkejut."gue jamin sial hari lo, karna si cowok sok ganteng itu..."
"Hhmm, cowok sialan sok ganteng itu..."timpalku dengan kesal.
"Jodoh baru tau rasa lo..."timpal enjel, yang langsung membuatku melotot dan bunga langsung ngakak gak jelas.
"Amit-amit deh gue..."balasku kesal.
*****
AUTHOUR 'POV'
Setelah upacara selesa, semua murid langsung menuju kelas masing2. Kelas yang tadinya heboh langsung diam saat buk yana guru matematika, sekaligus wali kelas 11 ipa 2 memasuki kelas. Setelah mengabsen murid-murid dikelasnya, pelajaran pun dimulai dengan malas-malasan dan ogah-ogahan yang diikuti oleh sebagian murid lainnya dan sebagian lagi tampak serius memperhatikan pelajaran. Termasuk sherly dan bunga yang tengah mengipas badannya menggunakan buku tulisnya, sedangkan enjel terlihat serius memperhatikan buk yana yang tengah menjelaskan soal-soal rumit dipapan tulis.
Saat jam pelajaran tengah berlangsung tiba-tiba pintu kelas yang tertutup, terbuka dengan sangat keras hingga menimbulkan bunyi.
Brakk...!!!
Semua orang tercengang menatap kearah pintu yang tiba-tiba terbuka dengan keras. Seorang wanita tengah berdiri didepan pintu dan dengan tenang memasuki kelas lalu duduk dikursinya.
"Vita...! Kamu benar2 ya...gak punya sopan santun sama sekali..." hardik buk yana selaku wali kelas"kamu sudah terlambat! Dan masuk tanpa permisi!"
Wanita yang dipanggil vita itu hanya berjalan santai menuju tempat duduknya dan duduk tenang dikursinya, penampilan vita jauh dari kata rapi. Ujung Rambutnya yang diwarnai dengan warna ungu, baju seragamya yang dikeluarkan dan tidak dikancing hingga memperlihatkan lampisan baju kaos hitamnya yang bergambar tengkorak itu.
"Besok suruh orang tua kamu datang kesekolah dan menghadap saya..."ujar buk yana dengan wajah garangnya.
Vita menaikan sebelah alisnya"dia sibuk buk, jadi mana mungkin dia akan sempat datang..."vita melipat tanganya dimeja dan menenggelamkan wajahnya disana.
Kelas pun menjadi riuh mendengar jawaban vita yang selalu berani melawan guru dikelas ini. Entah alasan apa sehingga guru tidak pernah memperpanjang masalah jika itu tentang vita, paling vita hanya akan mendapat ceramah tambahan diruang BK dan itu sudah menjadi hal biasa bagi vita murid prempuan yang paling bandel disekolah ini.
Sherly dan bunga menatap vita yang duduk diseberangnya sambil tersenyum dan mengangkat jari jempolnya kearah vita. Enjel yang duduk sebangku dengan vita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah vita.
Yana menghembuskan napas beratnya saat mendapati sikap acuh dari vita muridnya, namun itu sudah menjadi hal biasa baginya. yana memukul meja dengan keras hingga membuat kelas kembali hening dan buk yana pun kembali melanjutkan mengajarnya. Yana mengabaikan sebagian muridnya yang memilih tidur dan mengabaikan pelajarannya, biarlah asalkan mereka tidak ribut dan tidak mengganggu murid lainnya yang ingin mendapatkan ilmu pengajaran darinya.
*****
saat ini jam istirahat sekolah dan enjel lebih memilih duduk ditaman belakang sekolah dari pada harus bergabung dengan sherly, bunga dan vita dikantin.
Enjel terkejut saat melihat sebungkus roti dan sekotak s**u coklat mendarat dipahatnya dengan mulus. Enjel mendongak melihat siapa yang sudah memberinya roti dan s**u coklat.
Enjel menatap gavin stevano, yang berdiri didepannya dengan wajah dingin dan datar seperti biasa.
"Makan itu, aku tidak mau melihatmu sakit...!"
Enjel tersenyum kikuk kearah gavin yang berstatus pacarnya itu, namun mereka pacaran diam-diam dan tak ada satu pun yang tahu termasuk teman2nya. Semua itu permintaan enjel karna enjel tidak ingin hubungan mereka diketahui orang lain, entah lah... terkadang enjel merasa tak pantas menjadi pacar gavin yang perfect itu.
Tentu enjel merasa minder, karna gavin itu tampan, pintar, menawan dan perfect. Bahkan banyak yang mengejar-enjar gavin, enjel bukan takut karna fans gavin namun enjel lebih merasa minder saat berdekatan dengan gavin.
"Makasih..." seru enjel sambil menatap sekelilingnya, takut ada yang melihat dirinya dan gavin yang tengah berduan.
"Aku pergi dulu..."seru gavin lalu pergi dari hadapan enjel yang masih sibuk menatap sekelilingnya.
Enjel menatap punggung gavin sambil menghela napas lega, namun baru saja sedetik bernapas lega. Enjel langsung serangan jantung saat melihat sherly yang tiba-tiba berdiri didepannya sambil menatapnya penuh curiga.
"Apa?" Tanya enjel sambil menaikan sebelah alisnya kearah sherly.
"Ngapain lo berdua sama gavin k*****t itu? Apa jangan-jangan kalian pacaran ya?"
enjel terkejut mendengar pertanyaan sherly yang tepat sasaran. Apa sherly sudah mengetahui hubunganya dengan gavin? Apa semudah itu hubungan mereka terbongkar? 'Batin enjel'
Seketika sherly tertawa saat melihat wajah enjel yang memucat karna terkejut."hahah...gue hanya bercanda! Dan lo menganggapnya serius...hahah..." ujar sherly sambil tertawa ngakak gak jelas.
Enjel menghembusakan napas leganya, enjel lupa kalo sherly ini selain oon dia juga bloon.
*****
Setelah kejadian ditaman tadi sherly langsung menarik enjel kekantin dan bergabung bersama bunga dan vita.
"Gila, gue ditembak anak basket sekolah kita..."seru bunga tak percaya.
Sherly, enjel dan vita yang mendengar perkataan bunga langsung mengalihkan perhatiannya kearah bunga.
"Tolak...!"tekan vita.
"Kenapa? Bukanya bagus kalo bunga pacaran sama anak basket...jadi kita bisa menonton mereka tanding kan..."bela sherly.
"Gak ada yang boleh pacaran sama anak basket, karna mereka itu satu tim sama radit saputra...! Dia itu sok ganteng dan suka tebar pesona...pokoknya gak ada yang boleh pacaran sama anak basket. Titik gak pakek koma...."ujar vita panjang lebar yang langsung membuat sherly dan bunga bungkam.
Enjel melirik kearah bunga dan sherly yang terlihat murung setelah mendengar perkataan vita."kalian tahu sendirikan, kalo radit itu gimana, apa kalian lupa kalo radit itu pernah menimpuk kepala vita pakek bola basketnya...hingga vita pingsan dan tak sadarkan diri, itu hal paling memalukan buat vita karna selama ini vita dikenal preman sekolah namun ketimpuk bola basket saja langsung pingsan...bahkan vita gak masuk sekolah selama tiga hari karna kejadian tersebut."
"Gak usah dijelasin juga kali enjel..."geram vita kearah enjel karna enjel mengungkit kejadian yang sangat memalukan tentang dirinya.
"Tapi kan radit gak sengaja..."bela sherly.
"Ngapain lo bela radit terus sih? Apa lo suka sama radit..."tanya vita kesal karna sherly yang selalu membela radit ketua tim basket disekolahnya ini.
"Ya...gak lah...masak gue suka sama dia sih..."jawab sherly lalu melirik kearah ujung kantin diman radit dan teman-teman duduk."masak gue suka sama cowok menyebalkan kayak dia sih..."
Sejujurnya dari lubuk hati sherly yang paling dalam, sherly selalu memuja ketampanan radit. Bahkan setahun belakangan ini sherly diam-diam selalu mengejar radit dan berusaha mendekati radit namun radit selalu bersikap dingin dan cuek kepadanya. Sherly ingin menjadi pacarnya radit, selama ini sherly selalu jomblo karna sherly hanya ingin radit. Sherly jomblo bukan karna radit juga sih, tapi memang gak ada yang menembaknya atau berusaha mendekatinya. Tidak seperti bunga dan enjel yang banyak digilai siswa laki2 disekolahnya.
"Hhmm...kalian tenang aja dia udah gue tolak kok..."timpal bunga lalu meminum jus jeruknya."gue juga gak suka sama radit, apa lagi sama gavin gue benci banget sama tu anak..."gerutu bunga.
Enjel hanya diam lalu kembali membaca novelnya, ini alasan utama enjel merahasiakan hubunganya dengan gavin. Karna sahabatnya sangat membenci gavin pacarnya itu, gavin itu ketua osis jadi wajar ajakan kalo bersikap tegas kepada orang yang melanggar peraturan sekolah. Namun tidak dengan teman2nya yang malah balik membenci gavin karna itu mereka selalu melanggar peraturan yang ditetapkan sekolah.
"Apa lagi vino dan kelvin, mereka itu sok berkuasa...mereka suka menindas yang lemah dan suka berbuat onar, gue benci cowok yang kayak gitu...benar2 gak punya hati..."timpal sherly sambil menggelengkan kepalanya saat mengingat tingkah vino dan kelvin yang ditakuti disekolah ini karna sikap mereka yang kayak preman sungguhan.
Vita hanya mengangguk2kan kepalanya saat mendengar perkataan sherly. Sebenarnya vita dan vino itu kembar, jika diperhatikan lebih teliti mereka itu mirip namun tidak ada yang sadar itu. Karna mereka tidak pernah membuka identitas mereka disekolah kalo mereka itu kembar, vita bahkan dengan sengaja merahasiakan itu semua dari sahabat-sahabatnya. Vita tahu bahwa teman-temannys sangat tidak menyukai vino, vita hanya takut kalo teman-temannya menjauhinya karna dirinya kembaran vino si-anak badung itu.
"Udah lah gak usah diperjelas lagi, gue tau kok kalo kalian sangat membenci radit, gavin, vino dan kelvin. Jadi sebaiknya mulai sekarang kita jauhi mereka dan jangan ada yang membahas tentang mereka lagi...karna itu membuat mood gue hilang seketika..."tekan enjel setelahnya enjel langsung membereskan bukunya dan pergi kekelas meninggalakan ketiga temannya yang melongo melihat tingkah enjel. Bukan apa-apa, enjel hanya kesal kepada teman2nya yang selalu menjelek2kan pacarnya.
"Kenapa dia...?"tanya bunga.
"Datang bulan kali..."jawab vita asal.
"Masak? Perasaan baru kemarin dia selelasi mens deh..."ujar sherly sambil berpikir.
Vita mengerang kesal kearah sherly karna terlalu bloon atau oon. Padahal dirinya kan hanya asal bicara dan sherly menganggap itu serius."gue asal bicara oon..." geram vita lalu pergi menyusul enjel.
Bunga memutar bola matanya malas kearah sherly."lo sih...semuanya lo anggap serius, kapan sih lo pintarnya..."
"Gue mana tahu kalo vita asal bicara, dia itu kan biasanya selalu serius..."ujar sherly dengan cemberut.
Bunga menghela napas jengah lalu setelahnya bunga ikut bangkit dari tempat duduknya dan pergi menyusul vita. Sherly pun langsung mengikuti bunga saat mendatapi bunga yang juga meninggalkan dirinya.
*****
Saat ini sherly tengah berada didalam toilet wanita, sherly tengah memoles bedak kewajahnya lalu memakai liplosnya. Setelah selesai sherly menatap pantulan wajahnya dicermin lalu merapikan rambutnya sejenak, setelahnya sherly pun keluar dari toilet tersebut. Sherly menatap sekelilingnya yang mulai sepi, tentu saja karna bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Sherly melangkahkan kakinya menuju koridor sekolah yang dipenuhi loker dikanan-kirinya, sherly tersenyum saat melihat sosok yang sangat ingin ditemuinya yaitu radit.
Sherly mempercepat langkahnya kearah radit, lalu berdiri disamping radit yang tengah sibuk mengobrak-abrik isi lokernya.
"Kak radit..."sapa sherly dengan seimut mungkin sambil tersenyum lebar kearah radit.
Radit melirik sherly sejenak."hhmmm..."balas radit cuek seperti biasa, radit sudah hafal siapa wanita yang tengah berdiri disampingnya ini. Sherly adalah wanita aneh yang pernah radit temui, sherly itu tidak pernah patah semangat mendekatinya. Bahkan radit sering bersikap dingin dan cuek kepadanya namun sherly tetap mengejarnya dan berusaha mendekatinya seperti sekarang ini.
"Kak radit kok belum pulang?"tanya sherly.
"Bentar lagi mau latihan basket..."jawab radit.
Sherly mengangguk paham."hhmm...boleh gak aku pulang bareng kakak nanti...?"tanya sherly penuh harap.
"Gak! Pulang sendiri, tadikan datang sekolah juga sendiri! Jangan manja dan jangan pernah buat orang lain repot!"ketus radit.
Sifat ketus radit kumat lagi deh.
Sherly mengerucutkan bibirnya sebal mendengar perkataan radit yang melukai hatinya namun itu semua sudah biasa sherly rasakan.
"Tapikan, hari mau hujan kak...apa kakak gak liat diluar itu mendung..."jawab sherly asal padahal diluar itu matahari bersinar terang banget.
"Gak usah banyak alasan!"radit melemparkan suiter hitamnya yang berada didalam lokernya kewajah sherly."pakai itu..."ujar radit sambil menutup pintu lokernya.
Sherly menatap suiter hitam milik radit bahkan bau parfum radit masih lengket disuiter ini. Sherly memeluk suiter radit tersebut lalu menatap radit berbinar."boleh gak suiternya untuk aku kak..."tanya sherly.
Radit mengangguk."hhmm..."jawab radit lalu pergi dari hadapan sherly yang tengah berteriak kegirangan karna untuk pertama kalinya sherly mendapatkan hadiah dari radit.
********
Jangan lupa like dan komen ya .. .
terimakasih....?