bc

Semesta Ayat : Sakinah Di Palestina

book_age16+
291
FOLLOW
1K
READ
drama
tragedy
twisted
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Sakinah adalah sebuah ketenangan yang mengisi relung hati seorang hamba, menenangkannya, memeliharanya, dan memuaskan hatinya yang gundah gulana Namun ungkapan itu juga memiliki arti penjagaan Tuhan. Kekuatan dan kehadiran-Nya. Sebuah penyingkapan yang mampu menaklukkan dan menundukkan dunia. Dalam bahasa Ibrani "Shekinah Glory" juga bermakna kejayaan.

Ahmad Rizalul Qur'ani, biasa dipanggil Rani. Seorang mahasiswa ushuluddin yang sedang menempuh magister S2 semester akhir, mendapati seberkas surat misterius dari orang yang tak dikenalnya. Sebuah surat berbahasa Inggris dengan judul berbahasa Indonesia "Surat Dari Langit". Dikirim oleh seseorang bernama Avendis Yerkinkov Demircyan, yang mengaku seorang mualaf dan telah mengubah namanya menjadi Prof. Abdul Rashied Imanullah. Surat tersebut datang bersama lampiran undangan untuk menghadiri sebuah seminar internasional yang disponsori badan PBB, UNESCO di kota Yerusalem, Palestina.

Kedatangan surat misterius itu pun mengubah drastis peta kehidupan Rani termasuk pernikahannya yang serba mendadak. Serta sebuah pesan dalam suratnya yang menyebut Rani sebagai "Theos Intelegensia" dan meminta Rani untuk menemukan sebuah benda artefak legendaris yang mendunia, tabut perjanjian.

Semesta telah memanggilnya. Dimulainya perjalanan yang berisi banyak ujian dan tempaan demi sebuah tujuan, "KESELAMATAN". Ayat-ayat semesta, pintu-pintu langit akan terbuka dan terbaca. Berujung pada penyingkapan sebuah rahasia ternama.

chap-preview
Free preview
Prolog
Ankara, Turki. Pukul 02:48 TERLIHAT seorang pria tua asing ras kaukasoid dengan janggut putih yang lebat seputih kulit tubuhnya yang sudah agak keriput—terbangun dini hari menjelang subuh dengan keringat dingin mengucur deras dari wajahnya. Mulutnya seketika beristighfar. "Astaghfirullah ... Astaghfirullah ...." Ia langsung mengusap wajah dan kedua matanya. Sepertinya ia habis memimpikan sesuatu. "Apakah itu benar? Mimpi tadi begitu nyata. Apakah ini jawaban dari doa-doaku selama ini ya Allah?" gumamnya. Pria itu lalu mengambil sebuah foto berbingkai yang ada di samping ranjang. Ia kemudian menatap dengan nanar penuh kesedihan pada foto tersebut dimana merupakan potret dirinya yang masih agak muda bersama putri kecilnya. "Tak ada banyak waktu lagi ... ini mungkin sebuah kesempatan. Apapun akan aku lakukan demi dirimu." Katanya dengan ekspresi sangat sedih sambil tangan kanannya mengusap foto berbingkai tersebut. Pria itu kemudian menelpon seseorang. Sebuah sambungan langsung ke Southampton, Inggris. "Ada apa anda menelpon selarut ini? Ada masalah, Prof?" "Tidak, tidak ada masalah. Maaf menghubungi di waktu ini. Ben Oesman, bisakah aku minta tolong sesuatu?" "Ya, apa itu Prof?" "Kemarin redaksi kalian di London, menerbitkan sebuah jurnal ilmiah dari penulis non Inggris bukan? Aku minta daftar dan biodata dari penulisnya yang bulan lalu kalian terbitkan. Aku sering membaca tulisan dari penulis itu hasil rekomendasi tuan Saif Shatner Abdillah." "Sebentar, tulisan yang mana Prof?" "Per tanggal 23 maret bulan lalu. Tolong periksa di database kalian." "Oh ya, ya, itu gampang. Nanti akan kuusahakan Prof. Akan segera kucarikan data lengkapnya untukmu." "Kalau begitu terima kasih banyak. Maaf mengganggu selarut ini. Assalamualaikum!" Pria tua itu kemudian menutup teleponnya, ia mulai mengambil wudhu dan sholat tahajjud malam sambil menunggu waktu Subuh tiba. Terlihat ia berdoa dengan khusyuk. Bulir-bulir tasbih tidak pernah lepas dari tangannya. Mulutnya berdzikir, memuji dan memuliakan nama Tuhan tanpa henti dengan penuh penghayatan, pengharapan dan asa yang tinggi secara sepenuh hati.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Gadis Kartu Kredit

read
199.1K
bc

Infinity

read
213.6K
bc

Luna for the Alpha Rogues

read
12.4K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
37.6K
bc

Lantunan Cinta Dari Khalilla

read
107.0K
bc

Network Love

read
93.6K
bc

The Ugly Duckling

read
77.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook