Aku tersenyum dan tertawa kecil, “Hahaha.... ya ampun! Ketahuan deh. Ya memang. Mau gimana lagi? Sejak pelajaran tadi Won selalu menggangguku. Oh ya, ngomong-ngomong kamu haus tidak? Aku haus dan lapar!” keluhku. “Kita ke kantin yuk?” “Oke!” jawabku setuju dengan ajakan Yathsumi. Aku dan Yatshumi menuju kantin sekolah. Yatshumi memperhatikan teman barunya, hatinya pelahan-lahan mulai bimbang. Ia merasa takut, namun ia menolak semua kebimbangan itu. Terlebih lagi saat melewati teman satu sekolah, mereka menatap Yastshumi dengan tatapan meremehkan bahkan menggosipkan dirinya. Yatshumi mengetahui sisi buruk di akademi ini. Hingga kami tiba di kantin akademi Yexiao. Aku melihat banyak sekali orang-orang yang membeli makanan di kantin, bahkan mereka mengantri. Aku dan Yatshumi segera duduk