When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aku pun jadi ragu untuk bertemu dengan mereka, aku ingin menangis rasanya tapi aku mengerti aku bukan siapa- siapa dan hanya lah seorang teman dari masa lalu. Ayahku benar, dia yang selalu melarangku untuk berteman dengan mereka. Sekarang aku tahu apa alasannya, ya itu lah alasannya. Aku punya guru dan teman yang berbohong padaku. Aku tahu Won adalah anak orang kaya, pewaris perusahaan G.Flow. Tetapi mereka berdua berbohong soal hubungan Won dan guru Hezky. Aku pun melangkahkan kaki meninggalkan tempat ini dan menarik napas panjang agar membuatku tetap tegar. Aku tidak boleh terlihat bersedih disini. Aku harus tetap tegar seperti dulu, walaupun aku tahu keduanya memang telah membohongiku. Mereka berbohong, Won tidak pernah mau jujur padaku jikalau ia dan Hezky adalah kakak beradik. Keduan