Hezky yang mendengar tersenyum sinis, he berpikir jika Zanko tidaklah mengenal gadis ini. “Zanko, kamu tidak mengangkat tanganmu? Jadi kamu menerima tantangan An?” ucap Hezky. “Hah, untuk apa? Aku tidak takut dengan An!” ucap Zanko yang membuatku tersenyum. “Bagus, jika begitu aku harap kamu selalu menyiapkan diri dan tidak membuat dirimu malu dihadapan temanmu. Baiklah, terima kasih untuk kebaikan kalian hari ini. Aku harus segera pulang, sampai jumpa semuanya!” ucapku melambaikan tangan. Sekelompok gadis yang ikut bersama mencegahku pulang. “Kamu mau kemana? Kita bisa pulang sama-sama kan?” “Oh, aku tidak mau pulang bersama kalian semua. Lambat! Kamu tahu, aku lebih suka jalan sendirian dan pulang dengan mobil atau pun motor itu lambat. Soalnya kita pergi jalan kaki lagi untuk kemb