“Benarkah? Dimana?” tanyaku sembari mengikuti ibu langkah ibu. Aku berjalan di sampingnya. Kami berdua berjalan dengan pengawalan hingga menuju tempat duduk yang di sediakan khusus untuk ibu. Hanya saja, tempat duduk ini sudah ada yang memilikinya. Ibuku hanya melihat papan nama dirinya yang ada di atas meja, ia tidak langsung duduk meski di persilahkan. Ia melihat ke arahku, dengan tatapan tajam pada manajer mall. Manajer mall yang telah selesai menghubungi dua orang penting dalam acara wawancara publik Won ini, segera meminta pegawainya untuk menyiapkan satu meja dan kursi. “Hei! Ambilkan meja dan kursi satu lagi. Cepat ya? letakan di samping Nyonya” perintah manajer mall pada pegawainya. “Baik, manajer!” jawab pegawainya bergegas mencarikan meja dan kursi. Tidak lama kemudian penga