Pria menyebalkan itu mempermasalahkan tempat asalku, “Apa maksudmu? Mau aku latihan atau tidak itu bukan masalahmu” jawabku kesal dan segera pergi meninggalkan mereka berdua. Yasashi yang melihat pertengkaran kecil itu segera mendekati adiknya. Spontan Yasashi memukul kepala Egao, “Adik sialan! Kenapa kamu menanyakan hal itu? Bagaimana pun dia tetaplah adik kita! Apa kamu mau dipukulnya?” “Hehehe.... aku hanya bertanya, aku berharap ia bisa memperlihatkan kemampuannya padaku. Kudengar perguruan tempatnya berasal memiliki banyak murid yang hebat. Tempat perguruan itu mendidik murid-murid yang berbakat. Apakah adik kita salah satunya?” “Hah, ucapanmu memang menyebalkan!” jawab Yasashi kembali memukul adiknya. “Aduh! Kenapa kamu memukulku?” ucap Egao kesakitan, tubuhnya terjatuh ke tanah.