“Good Morning.” Sapa Evan begitu Beby keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah rapi. Wanita itu siap untuk berangkat ke rumah sakit. Lagi dan lagi Beby tak pernah membalas sapaan yang selalu dilakukan Evan. Baginya ia tak suka dengan basa-basi yang dilakukan Evan padanya. “Aku buatin kamu sarapan, biasanya jus ajakan?” Tanya Evan dengan raamah. Pria itu tak mau menyerah untuk mengambil hati Beby. “Jangan sok baik, nggak usah sok peduli buatin sarapan. Aku masih bisa buat sendiri tanpa kamu buatin. Mau ngambil hati banget?” Sindir Beby membuat Evan terdiam. Ia pikir tadi malam merupakan suatu sinyal untuk keduanya bisa maju dalam arti bisa dekat. Tapi ternyata ia salah, tadi malam yang ia lakukan pada Beby tak berarti apa-apa bagi wanita itu. Karena pagi ini sikap Beby masih saja sepert