Part 7

672 Words
Happy reading . . . . . Hari ini tepat tiga bulan Amora masih menutup matanya, atau lebih tepatnya terbaring koma selama tiga bulan setelah proses operasi dadakan yang dilakukan dokter ketika tiba-tiba Amora menutup matanya ditengah-tengah persalinan. Bayinya berhasil diselamatkan dan keadaannya normal dan sehat. Valerie selalu menyempatkan waktu untuk menjenguk Amora dirumah sakit setelah dia pulang bekerja, seperti saat ini. Dia menunggu Amora diruangan nya. "Sampai kapan Am kau akan menutup matamu?, Apa kau tidak ingin melihat anak-anak mu?. Bangunlah Amora! Lihat mereka. Mereka merindukan ibunya. Kau harus memberikan ASI untuk mereka, kau juga belum memberikan nama pada mereka, harus kupanggail apa mereka Am?". Tanya Valerie, tapi yang ditanya bergeming diam tidak ada jawaban. "Kalau kau masih tidak bangun aku akan membawa bayi-bayi mu pergi ke Jakarta, kami akan mencari ayah mereka Am. Untuk itu aku aku memberimu waktu sampai besok pagi, kalau kau masih tidak mau bangun.   jangan harap kau bisa melihat anak mu lagi! ". Ancam Valerie frustasi. Dia tidak tahu akan melakukan apalagi, agar Amora bangun dari tidur panjangnya sementara bayi-bayinya sudah harus di bawa pulang karna tidak baik untuk bayi-bayinya terlalu lama berada di rumah sakit. Valerie tidak bisa mengurus mereka, sementara dia harus bekerja, kalau memberikan pada pengasuh? Oh ayolah.. sangat susah mencari pengasuh yang benar-benar baik. Maka dari itu dia memohon pada dokter untuk memberikan waktu sedikit lagi, tapi dia tidak tahu sampai kapan?. Sementara Amora masih terbaring koma. Dokter bilang walaupun Amora koma dia bisa mendengar apapun yang dibicarakannya . Valerie sudah mengajak Amora berbicara dari dia yang berbahasa halus sampai bahasa kasar dan mengancam seperti tadi. Tapi apa?. Nol besar , Amora tidak mendengar apa yang di katakan Valerie.. ** Amora duduk di rerumputan hijau disebuah taman yang sangat indah. Tempatnya begitu menyejukkan, cuacanya yang juga cerah tapi menenangkan. Amora melihat kesamping kanan dan kiri ada beberapa orang disana tapi mereka sama sepertinya . Mereka juga sendiri tidak ada teman. Kemudian Amora melihat ke depan disana ada seorang wanita dan juga bayi kecil di pangkuanya. Amora berjalan menghampiri mereka. "Hai..apa boleh aku gavung?" Tanya Amora pada wanita itu. Wanita itu menoleh dan tersenyum pada Amora. "Tentu, silahkan duduk" jawab wanita itu sambil menepuk bagian bangku yang kosong di sebelahnya. "Apa yang membawamu kesini?"wanita itu bertanya pada Amora tanpa melepaskan tatapannya dari bayi yang berada di pangkuanya. Amora mengernyit bingung, tapi tetap menjawab pertanyaan si wanita. "Aku tidak tau bagaimana pastinya, yang aku tau begitu aku membuka mata aku sudah berada di tempat ini".  Wanita itu tersenyum sabar menanggapi jawaban Amora "Apa yang kau ingat terakhir kali sebelum kau menutup matamu?". Tanya wanita itu kembali "Aku..." Amora terdiam cukup lama, mengingat apa yang dia lakukan sebelum menutup matanya. Lalu ingatannya melayang pada waktu dia berada di rumah sakit. Dia sedang berjuang melahirkan bayi kembarnya. Amora tersentak dari ingatannya itu dan langsung meraba perutnya , ya Tuhan dia baru mengingat nya bayinya. Lalu dia melihat ke sekelilingnya sekali lagi mencari tau apakah dia membawa bayi kesini dan dia lupa lalu meninggalkannya entah dimana, tapi dia tidak melihat ada bayi di sekelilingnya. Amora berdiri dan langsung berlari ke sembarang arah dia panik mencari bayinya ,dia tidak mau kehilangan anak-anaknya, tapi dia tidak menemukan mereka dimanapun. Amora terduduk diatas rumput hijau dia menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya kemudian Amora mendengar suara yang memanggil namanya. Dia menengadah keatas kemudian memutar pandangannya,tapi dia tidak menemukan seseorang yang memanggil  namanya itu. Dia mendengar suara itu lagi tapi lebih jelas dari yang sebelumnya . Amora mengernyit, dia mengenal suara ini , itu suara Valerie sahabat baiknya. Amora merasakan seseorang menepuk pundaknya lalu dia melihat wanita tadi yang duduk bersamanya. Wanita itu tersenyum. "Bangun dan kembalilah mereka menunggu mu" kata wanita itu tanpa menghilangkan senyum di wajahnya. Amora kemudian membalas senyuman wanita itu, lalu pandanganya mulai mengabur dan lama kemudian dia melihat sebuah cahaya putih makin lama makin jelas dan dia pun terbangun . . . . . Sorry for typo Silahkan berkomentar kritik dan saran dan jangan lupa vote. Akan update kembali hari Minggu . . . Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD