Hans sudah kembali ke tempat Nuri menerima Agung dengan Nata yang sibuk jadi kompor. Dia tidak tahu apa saja yang sudah dibicarakan oleh ketiga orang itu karena yang terlihat sangat jelas adalah wajah Nuri yang mulai tidak sabar. Apa mungkin Agung mengatakan sesuatu yang membuat Nuri marah? Tidak mungkin. Agung adalah lelaki yang ramah dan selalu bertutur kata baik. Hans yakin yang bisa membuat Nuri memiliki air muka seperti itu adalah setiap ucapan yang keluar dari mulut Nata. Sebenarnya siapa Nata dan kenapa laki-laki itu mendapat tugas untuk menemani Nuri saat ‘dia’ datang. “Kok, gak langsung ke luar, Pak?” suara Kokom dari belakang punggung Hans hanya membuat dia menoleh. “Aku mau tanya, Mang Nata itu siapa dan kenapa ayahnya Nuri menyuruh-nya menemani bertemu dengan calon suamin