Adam memarkir mobilnya di garasi mobil yang luas. "Ayo." "Tunggu, gue tarik napas dulu." Adis menarik dalam napasnya, lalu ia hembuskan dengan perlahan. Adam sudah ke luar dari dalam mobil. Ia membukakan pintu mobil untuk Adis. "Jangan pakai gue Lo. Jangan bicara ceriwis. Jangan main pukul apa lagi tendang." "Bawel, dasar bujang tua!" "Jangan menghinaku di depan keluargaku." "Oke, artinya di belakang keluarga Lo, boleh ya." "Ini waktunya serius, Adis Arinda Kamila." "Iya ... iya ..." Adis mengikuti langkah Adam . Tiba-tiba Adam berhenti, Adis menubruk punggung Adam. "Apa sih!" Adis memukul lengan Adam. Adam menatap Adis dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Apa?" "Untung bajumu masih terbilang sopan." "Hey, gue tidak pernah ya pakai baju terbuka. Nggak pernah pakai tank top,