"Astaghfirullah hal adzim!" Adam, dan Adis terlompat bangun. "Kalian ini! Untung bukan Amimu yang melihat, Adam. Kalau dia yang melihat, pasti sudah pingsan sekarang. Cepat rapikan pakaianmu, sebelum Amimu masuk." Dengan wajah merah padam, dan sambil mengusap bibirnya, Adam langsung ke kamar mandi. Sedang Adis menatap Devira yang segera membantu merapikan rambut, dan pakaian Adis. "Tidak usah malu. Acil dulu juga begitu. Makanya cepat dinikahkan." Devira mengambil sisir dari dalam tasnya, dibantu Adis merapikan rambut. Adis masih diam mematung. Kening Devira berkerut dalam, karena Adis diam mematung, tidak bergerak, tidak juga bersuara. "Adis ...." Devira memegang bahu Adis, ditatap mata Adis yang menatap satu titik, dengan tatapan hampa, kosong, seakan hanya tubuh Adis yang di san