Mirza terdiam, menyadari bahwa pelukan wanita ini sangatlah tulus. Dia menyadari perasaan Yumi benarlah adanya. “Aku sangat menyukaimu, memangnya kenapa kalau aku hanya cewek miskin? Apa pria setampan kamu tidak boleh disukai oleh orang sepertiku? Maafkan aku, aku ingin selalu berada di sisimu, tapi aku tidak bisa. Aku takut menyakitimu karena aku sangat membenci ayahmu. Bisakah kamu memberitahuku apa yang harus kulakukan?” Mirza meyakini ucapan Yumi begitu tulus. Wanita ini benar-benar mencintainya. Mirza menatap serius, lalu melepas pelukan erat wanita itu. “Pakai aku, manfaatkan aku untuk membalas semuanya pada ayahku.” Yumi terkejut mendengar ucapan Mirza. Pria itu menatapnya, lebih mendekat hanya untuk mencuri satu kecupan di bibirnya. “Asal kamu selalu di dekatku, aku tidak a
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books