Hari-hari berlalu begitu saja, Luna tidak ingin memusingkan masalah kantor. Bahkan, dia mengambil cuti hanya sekadar menemani Arvin di rumah. Luna benar-benar dimanja oleh Arvin. Terkadang, di ruang tengah, mereka bersantai bersama. Sesekali, Luna mengupas buah manis untuk Arvin. Atau, mereka berjalan-jalan santai di pantai yang tak jauh dari rumah mereka. Hari berlalu begitu cepat. Sama seperti Arvin dan Luna, bagi Kairi pun sama saja. Namun, hatinya terasa gundah. Tak pernah lagi Eun Bi menemuinya, tak ada kabar dari gadis itu. Berpikir waktu itu Eun Bi tidak serius menanggapi perasaannya. Ketika Kairi tak sengaja berpapasan dengan Eun Bi dan Mirza, dia bahkan tak bisa bicara apa pun. Hanya Mirza yang tersenyum angkuh. “Bukankah ... kamu berkencan dengannya, Eun Bi?” tanya Mirza sa