"Oh, itu Papinya Cahaya," jawabku tanpa menyebutkan nama. Kening Mas Agam mengernyit kentara jika tidak suka dengan jawabanku. "Ada hubungan apa kamu dengan mereka?" "Hanya berteman." "Yang berteman anak-anak dengan Cahaya atau kamu dengan Papinya Cahaya?" Pertanyaan yang tidak aku suka karena Mas Agam terlalu jauh ikut campur dengan urusan hidupku. "Kami semua berteman." "Hanya teman?" tanyanya minta penjelasan lebih. "Kamu ini kenapa sih, Mas?" "Aku hanya ingin tahu ada hubungan apa kamu sama lelaki itu." Aku menegakkan tubuhku. Sepertinya Mas Agam memang harus diberikan pengertian agar tidak terlalu dalam mencampuri kehidupanku. "Mas, status kita berdua hanya lah mantan. Semenjak kita berpisah, aku sama sekali tidak pernah mencampuri kehidupan Mas Agam. Mau Mas Agam menikah lag