“Hari ini aku ingin memperkenalkanmu kepada sahabatku,” ujar Dara sembari tersenyum manis. Robert yang tengah menatap surat perjanjian kerja di hadapannya mengalihkan pandangannya ke arah Dara. Ia mengerutkan keningnya dan menatap Dara penuh tanya, ia tidak mengerti dengan wanita di hadapannya, setelah kejadian seminggu yang lalu, wanita itu tidak berubah sama sekali, masih centil dan periang seperti biasanya. Tetapi tidak di saat mereka bekerja, jika saat bekerja seperti meeting yang telah berlalu beberapa menit yang lalu, Dara akan terlihat serius dan tidak terlihat tertarik dengan Robert. Robert sempat merasa heran bagaimana wanita itu bisa begitu cepat merubah suasana hati maupun ekpresi pada wajahnya. “Kenapa aku harus mengenal sahabatmu?” Dara mendengus kesal. “Sahabatku harus men