Rekal masih terlelap walau jam sudah menunjuk kan pagi hari, ia menggusar kesana-kemari , ia kembali bermimpi buruk, mimpi yang tak ia ingin kan, mimpi yang tak ia harapkan ada, mimpi yang membuat ia sesak. Ia terbangun, keringat dingin mengucur dari wajah nya. "s**t" ucap rekal, ia menjambak rambut nya dengan frustasi, kenapa ia tak bisa melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuat luka di hati mendalam. "Brengsekk!" Ucap rekal lalu keluar dari area kasur nya, ia lalu ke kamar mandi, ia memukul dinding kamar mandi yang terbuat dari keramik. "Brengsekk!!!" "b******n!!!" "Gue bukan pembunuh" "Itu kecelakaan dan yang lakuin elu" Ucap rekal mengumpat berkali-kali lalu menonjok dinding secara keras, ia lalu menyalakan shower nya. Air yang mengalir ke bawah menjadi berwarna merah karena