... "Baik, sekarang ikut aku, Neith. Ingat, jangan pernah membuka kain yang menutupi mukamu, di hadapan Yang Mulia. Kecuali beliau memerintahkan, ujarnya lagi. Aku mengangguk. "Kau harus mendengarkan semua petunjukku, kecuali kau ingin berakhir sebagai b***k pelayan di penjara bawah tanah," lanjutnya. Aku mengangguk lagi. "Sekarang, ikut aku ke sebelah," perintah perempuan itu. "Baik," jawabku singkat. Perempuan itu segera keluar lebih dulu, dengan aku berjalan di belakangnya. Di lorong, kami berpapasan dengan pelayan-pelayan lain, juga beberapa pengawal yang berlalu lalang. Mereka berhenti sejenak, untuk memberi salam dan sekadar menganggukkan kepala pada perempuan yang kuikuti ini. "Zige," sapa mereka takzim. Sepertinya, Perempuan ini memang memiliki wewenang yang lebih besar d