*Neith Arlend* Bertemu Kosey adalah satu kebahagian tersendiri bagiku. Setelah semua hal yang kulalui di istana, barulah sekarang aku bisa bernapas lega. Pria kecil di hadapanku yang sedang mengunyah roti ini, benar-benar terlihat cukup menyedihkan. "Kapan terakhir kau makan, Kosey?" tanyaku. "Entahlah. Sejak kau menghilang, aku tidak pernah lagi berani ke rumahmu, Neith," jelasnya di tengah kunyahan. "Bahkan Sharmila beberapa kali kemari, tapi aku lebih dulu melarikan diri. Aku takut dia memukulku." Kuusap kepalanya dengan penuh kasih sayang. "Maafkan aku, Kosey." "Ah, tidak masalah, Neith. Jangan membuatku merasa tidak enak," jawabnya seraya menepis tanganku. "Lalu apa yang kau lakukan untuk mendapatkan makan, Kosey, jika tidak pergi ke rumah Sharmila?" tanyaku. "Yah, aku menjual