Hangatnya Pelukanmu

1140 Words
Happy Reading. Arabella menundukkan kepala dengan lemah. Sejak tadi dia menunggu di halte tapi tidak satupun angkutan umum yang lewat. Arabella merasakan kecemasan yang sangat. Bagaimanapun juga Jonathan pasti tidak akan mentolerir keterlambatannya kali ini. Meskipun mungkin saja Jhonatan akan mengasihaninya, dan memberi kesempatan lagi, namun tetap saja dia tidak enak hati. Jonathan boss yang sangat baik, dia sudah terlalu sering mengecewakan lelaki itu. Hidupnya benar-benar kacau setelah kedatangan Lukas. Semuanya berubah, ketenangannya pun mulai diusik tanpa henti. Arabella menjalinkan jari-jemarinya yang dingin, meremas pelan untuk melampiaskan rasa sesak yang melandanya. Arabella mengerjap berulangkali menahan diri supaya tidak menangis. Dia sendirian di halte itu, berdiri seperti orang bodoh sambil menengok ke arah jalan. Pukul tiga sore, tapi tak juga menunjukkan tanda-tanda bahwa angkutan umum akan segera datang. Arabella telah menyiapkan hatinya, mau tidak mau, dia sudah membulatkan tekad untuk tetap bekerja. Setidaknya dia bisa meminta maaf secara langsung pada Jonathan. Arabella sudah tidak memperdulikan lagi jika setelah ini, dia pun akan kehilangan pekerjaannya. Tiba-tiba sebuah motor berwarna hitam melaju kencang. Dan tanpa di duga berhenti tepat di depannya. Arabella refleks melangkah mundur, pikiran buruk langsung memenuhi kepalanya. Tetapi sebelum langkahnya semakin jauh, sosok yang berada di atas motor itu segera membuka kaca helm  gelap yang kenakannya. Di detik itu pula Arabella seketika dihantam oleh keterkejutan yang sangat. "Kak...Kenzo?" gumamnya pelan, setengah tidak percaya. Kenzo menatap Arabella datar, kemudian matanya bergerak memandangi seluruh penampilan Arabella seolah memastikan jika perempuan itu baik-baik saja. "Naik." singkat nan jelas, Kenzo memberi perintah, tanpa perlu harus berbasa-basi terlebih dulu. Arabella menggeleng cepat, menunjukkan penolakan tak kalah tegas. "Tidak. Aku tidak mau." jawabnya takut-takut. Kenzo tersenyum masam, penolakan Arabella sedikit melukai harga dirinya. Baru kali ini dia menemukan seorang wanita yang sanggup menolaknya dan itu pun tanpa perlu berpikir lama. Perempuan yang cukup menarik. "Aku tidak berniat jahat padamu. Lagipula aku tidak menyantap daging kurus kering seperti mu." ucapnya seperti mengetahui isi pikiran Arabella. Arabella terdiam, mengawasi Kenzo lekat. Lelaki itu sama sekali tidak menampilkan ekspresi apapun di wajahnya. Mata tajam Kenzo seperti menusuk ke jantungnya hingga membuat Arabella gugup. Dia tidak pernah bertemu bahwa berbicara dengan Kenzo sebelumnya. Arabella hanya mengetahui sedikit tentang Kenzo. Banyak para wanita yang tergila-gila pada Kenzo bahkan rela melakukan apapun demi berdekatan dengannya. Tapi tidak satu pun dari mereka yang pernah di perkenalkan menjadi kekasih Kenzo. Lelaki itu sangat misterius. Karena Arabella hanya diam saja, Kenzo akhirnya bersuara lagi, mulai jengkel menunggu perempuan itu menyelesaikan pengamatannya. "Tidak akan ada angkutan umum. Naiklah, jika kau ingin pulang." Arabella mendongakkan kepala, mata hazelnya tampak jernih dan kebingungan. "Aku... yakin masih ada angkutan umum yang akan lewat. Pergilah, aku masih ingin menunggu." jawabnya kemudian. Kenzo mengerutkan kening, melempar tatapan dingin pada Arabella. "Kau harus ikut denganku. Aku ingin memastikan kau pulang dengan selamat." dengan cepat tangan Kenzo bergerak, lalu meraih tangan Arabella. "Mau apa kau!" seru Arabella panik. Kenzo menatap Arabella lebih kejam, mengancam di bawah tatapannya yang mengintimidasi. "Lebih baik kau tutup mulutmu jika kau ingin selamat. Naiklah." perintahnya tegas tak terbantah. Arabella kebingungan, dia yang tengah mengenakan rok selutut tidak tahu harus bagaimana ketika hendak menaiki motor besar itu. Dia ingin lari tapi saat memikirkan ancaman Kenzo, Arabella langsung mengurungkan niat. Tubuhnya menggigil ketika membayangkan betapa tajamnya tatapan Kenzo yang menatapnya tadi. Lelaki itu seperti ingin menerkamnya hidup-hidup. "Apa lagi yang kau tunggu." Kenzo menggeram dengan tidak sabar saat melihat Arabella masih saja berdiri seperti orang linglung. Punggung Arabella tersentak kaget. Terbirit-b***t dia menaiki motor besar itu kemudian duduk dengan posisi menyamping. Arabella meletakkan satu tangannya di pundak Kenzo untuk berpegangan seperti yang satunya lagi bergerak untuk menutupi pahanya. Arabella mengigit bibir, menahan air mata yang mulai merebak. Dia sungguh cemas, takut kalau Kenzo membawanya ke suatu tempat dan berniat jahat padanya. Kenzo melihat ekspresi Arabella dari kaca spion. Dan tersenyum tipis ketika menemukan reaksi ketakutan disana. Kemudian dia melepaskan jaket kulitnya sebelum menyerahkan pada Arabella. "Pakai ini. Kau mengganggu konsentrasi ku." ucapnya dengan nada kasar, setengah melempar jaketnya ke paha Arabella. Mata Arabella membelalak lebar, sejenak ada keterpanaan yang terbesit disana. Kenzo tampak seperti orang baik yang sedang memperhatikan kenyamanan kekasihnya. Tetapi tetap saja Arabella harus waspada, dia tidak mengenal lelaki ini. Mungkin saja Kenzo sedang merencanakan sesuatu yang buruk padanya. Kalau nanti Kenzo benar-benar ingin membunuhnya, dia hanya perlu melompat dari atas motor ini, kan. Arabella membenarkan letak jaket Kenzo, menutupi bagian pahanya yang terbuka. Lalu dia menundukkan kepala sambil mengepalkan tangannya karena gugup. "Berpeganganlah." ujar Kenzo tiba-tiba. "Aku sudah melakukannya." sahut Arabella dengan suara mencicit. Kenzo menoleh ke belakang, menatap wajah Arabella dalam diam. "Lingkarkan kedua lengan mu di pinggangku. Kau bisa jatuh jika hanya berpegangan di bahu. Aku akan mengebut kali ini." Kenzo memberitahu dengan perasaan dongkol, menahan diri sekuat tenaga supaya tidak membentak Arabella. "Terimakasih atas tawarannya. Tapi aku rasa itu tidak perlu. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Arabella berucap lancar, setelah mengatakan itu dia langsung mengalihkan wajah dari mata Kenzo, rasa gugupnya semakin menjadi-jadi hanya karena tatapan lelaki itu. Kenzo menipiskan bibir. "Kau sombong sekali. Aku menyesal kenapa baru sekarang mengenalmu. Teruslah keras kepala seperti ini. Semakin kau menolak ku semakin kuat hasrat ku untuk menaklukkan mu." Kenzo menyeringai lambat-lambat, berucap dengan nada penuh arti. Arabella kemudian mengembalikan pandangan ke arah Kenzo, menatap lelaki itu dengan berani. "Bisakah kita pergi sekarang juga? Aku sudah sangat terlambat. Jika kau masih ingin berlama-lama, sebaiknya aku turu_" "Berhenti disana." suara lantang Kenzo langsung mencegah niat Arabella yang hendak bergerak. "Peluk aku erat. Hanya dengan itu kau bisa selamat." Arabella mengumpat kesal dalam batin. Tapi tak urung melaksanakan apa yang dikatakan oleh Kenzo. "Aku tidak main-main Arabella. Cepat peluk aku." desis Kenzo marah. Arabella berusaha mengontrol emosinya. Dengan wajah cemberut dia lalu menggerakkan kedua lengannya, melingkari pinggang Kenzo dengan setengah hati. Jantung Arabella berdetak gugup, salah tingkah akan kedekatan mereka yang sama sekali tidak diinginkannya ini. Sementara Kenzo sendiri, seketika merasakan kehangatan menjalar di seluruh tubuhnya akibat pelukan Arabella. Ditundukkannya kepalanya hanya untuk menatap lengan mungil Arabella yang melingkupi pinggangnya. Ada segaris senyum samar di bibir Kenzo, tak mengerti akan sebuah rasa yang tiba-tiba menyusup di benaknya. Kenzo lalu menggerakkan tangan kirinya untuk kemudian disentuhkan di atas tangan Arabella. "Begini lebih baik. Peluk aku lebih kencang lagi. Aku menyukai pelukanmu." ucapnya pelan, lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Hai... Ini karya orisinal aku yang hanya exclusive ada di Innovel/Dreame/aplikasi sejenis di bawah naungan STARY PTE. Kalau kalian membaca dalam bentuk PDF/foto atau di platform lain, maka bisa dipastikan cerita ini sudah DISEBARLUASKAN secara TIDAK BERTANGGUNGJAWAB. Dengan kata lain, kalian membaca cerita hasil curian. Perlu kalian ketahui, cara tersebut tidak PERNAH SAYA IKHLASKAN baik di dunia atau akhirat. Karena dari cerita ini, ada penghasilan saya yang kalian curi. Kalau kalian membaca cerita dari hasil curian, bukan kah sama saja mencuri penghasilan saya? Dan bagi yang menyebarluaskan cerita ini, uang yang kalian peroleh TIDAK AKAN BERKAH. Tidak akan pernah aku ikhlaskan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD