When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Lalu," Paul menghela napas sambil menahan segala amarahnya yang sempat membludak-bludak ingin menghajar wajah gadis tomboi yang berdiri jauh di depannya. Matanya menilik ke sosok Lizzie--perempuan berambut oranye pendek yang mengenakan pakaian olahraga--dengan muka yang dipaksakan setenang mungkin. "Apa yang akan kau lakukan sekarang?" "Jangan berbicara padaku!" Lizzie tampak tidak suka pada orang asing yang bertanya padanya seolah-olah mereka adalah teman akrab, padahal tiga orang itu tidak lebih dari manusia-manusia m***m yang telah tertangkap basah sedang melakukan hal yang b***t di sini, apalagi kebejatan itu dilakukan oleh dua orang lelaki, sedangkan gadis satunya mengabadikannya dengan jepretan kamera ponsel. Mengingatnya saja, membuat perut Lizzie jadi mual. "Aku tidak mau berbica