When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah membahas hotel telah usai, mereka semua pun mulai beranjak dari kursi untuk menengok ke kamar sebelah, yang sedang dihuni oleh Tante Elena dan Paul. Mereka bergegas ke ruangan itu disebabkan oleh ajakan Isabella yang penasaran dengan keadaan Paul yang tak kunjung keluar dari sana. Sementara Koko dan Jeddy yang tahu dengan kondisi Tante Elena, tidak sempat menceritakan itu pada teman-temannya. Mereka berdua sepertinya lebih suka teman-temannya mengetahuinya secara langsung. Namun, baru saja mereka semua sampai di depan pintu kamar, Paul ternyata sudah ada di sana, berdiri tegap di depan pintu dengan melipatkan tangannya, jangan lupa mukanya yang sengaja ditampilkan seseram mungkin, membuat semua muridnya enggan untuk mendekati pintu kamar tersebut. "Mau apa kalian semua kemari?" ta