When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Memangnya kenapa, kau bilang?" Entah kenapa, segala amarah yang tertekan di perasaannya yang paling dalam, tiba-tiba meluap sangat tinggi, seperti air soda yang menyembur-nyembur dari botol, sesudah mendengar penjelasan dari Naomi. Colin tidak mengerti mengapa ia jadi terasa marah pada Naomi, tapi tidak peduli apa pun itu, ia tidak boleh diam saja mendengar ada orang yang diusir dari negaranya. "Ada apa?" Naomi terheran-heran melihat ekspresi Colin yang terlihat tegang. "Apa Anda juga tidak setuju pada tindakan saya?" Jeddy dan Paul, untuk sementara, hanya jadi penonton saja, mereka ingin mendengar dulu percakapan antara Colin dan Naomi, setelah puas, mereka akan pergi mencari Koko. "Apakah Koko telah berbuat jahat padamu, Naomi?" tanya Colin, mencoba memastikan, karena dia