When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Oh, jadi seperti itu," Isabella mengangguk-angguk setelah mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Paul mengenai sepuluh pahlawan, mentor, dan yang lainnya. Isabella tampak ber-oh-ria sembari menyerap semua yang dijelaskan oleh Paul, meskipun begitu, ia masih sedikit meragukan penjelasan itu. Sebab, bagi Isabella, semua itu terdengar seperti sebuah cerita fiksi dan tidak masuk akal, terutama pada bagian tentang Roswel, manusia macam apa yang bisa memiliki kekuatan sakti segila itu? Hingga bisa membekukan seseorang dan melompat ke berbagai lokasi hanya dengan mengemut permen. Itu sangat tidak masuk akal. Tapi, Isabella mencoba untuk menenangkan pikirannya, dan berusaha percaya pada apa yang disampaikan oleh Paul, mau bagaimana pun, ia bisa melihat keseriusan di mata mentornya saat menje