Kemunculan Paul benar-benar membuat jantung Refana berdetak tak karuan, perasaannya jadi campur aduk. Ada rasa takut harus bertemu dengan seseorang yang pernah ia jahati hingga orang itu dikeluarkan dari sekolah, ada pula rasa takjub melihat wujud Paul yang kini tampak berbeda dari terakhir kali Refana melihatnya. Dulu, ketika Paul masih bersekolah, Refana mengingat penampilannya dengan jelas bahwa lelaki itu sangat berandal, tak tahu aturan, sulit didekati, dan selalu bermuka kusut. Tapi sekarang semuanya tampak berubah, Refana bahkan tak henti-hentinya terbelalak melihat rupa Paul yang jadi sangat segar dan mempesona. Dari sorotan matanya saja, Refana sadar kalau Paul sudah bukan lagi dirinya yang dulu, sekarang dia sudah tumbuh menjadi lelaki berwibawa dan berkarisma. Pakaian yang dik