"Bagaimana?" Kini, Victor Osvaldo, si pemuda berambut emas, tengah berdiri tegak di atap gedung hotel, di bawah langit sore yang menguning, dengan melipat tangannya sembari memasang muka dingin. Suaranya ketika berbicara sangat angkuh, seolah-olah sedang kesal pada sesuatu. Ternyata Victor sedang meminta penjelasan pada ninja-ninja berpakaian hitam yang sedang berjejer di depannya--mereka semua berjongkok dengan tangan kanan mengepal ke permukaan ubin, sementara tangan kiri disembunyikan ke punggung, tidak lupa kepala pun ditundukkan, untuk menghormati bangsawan berambut emas yang ada di hadapan mereka. "Mereka sudah kami bawa pulang, Tuan," kata seorang ninja bertubuh tinggi yang posisi jongkoknya paling depan di antara ninja-ninja yang lain, sepertinya dia adalah sosok pemimpin dari p