'Hawa keberadaanmu tipis sekali, ya? Pantas saja orang-orang tidak pernah melihatmu' Itulah, kata-kata yang sering Abbas dengar dari orang lain semasa dirinya masih tinggal di Kota Cocoa, salah satu kota di Madelta yang selalu diguyur hujan setiap saat. Sebenarnya Abbas bukan tipe orang pendendam, dia tidak pernah sekali pun membenci orang lain, meskipun orang itu tidak suka pada dirinya. Ya, Abbas memang bukan pendendam, tapi ia selalu mengingat perkataan dari orang-orang yang membencinya, mereka semua, rata-rata selalu bilang hal yang sama pada Abbas. Mengingat bukan berarti kesal, Abbas hanya ingin mengambil setiap kata dari hujatan orang lain untuk dijadikan sebagai pecutan bagi dirinya agar bisa lebih baik lagi. Walau tetap saja, Abbas terkadang kepikiran soal itu sampai membuat