31 ~ Rencana Liburan

1503 Words

Revan merebahkan tubuh lelah di atas sofa ruang tamu. Tangan kanan terangkat untuk menutupi kedua mata yang terpejam. Abai saat mendengar bunyi tombol pintu yang ditekan dari luar, karena hanya ia, sang kakak dan Bayu yang bisa masuk rumah itu dengan bebas. Tak lama, indra pendengaran pun menangkap derap langkah kaki yang berhenti tak jauh dari tempatnya berbaring saat ini, tetapi enggan untuk merubah posisi. Memilih diam meski tahu ada seseorang yang kini duduk di kursi empuk itu. "Aku tahu kamu belum tidur," ujar orang itu sambil menepuk kaki Revan yang masih terbungkus kaus kaki. Tetapi pria itu masih enggan menanggapi. "Gimana rasanya, pura-pura mengabaikan padahal hati ingin berlari menghampiri?" tanya orang itu lagi dengan kata sedikit puitis tetapi nada bicara terdengar mengejek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD