Alvaro dirawat dirumah sakit karena penyakit jantungnya kembali kumat. Niko menyesal sudah melakukan ini. Tapi jika terus dibiarkan papanya akan dipenjara dalam waktu yang lama.
"Arumi.. Arumi... Arumi.. " panggil Alvaro dengan mata terpejam.
"Papa.. " Niko menggenggam erat tangan papanya yang terasa dingin. Sungguh dia tidak ingin melihat papanya sakit seperti ini. Mata Alvaro perlahan terbuka dengan air mata yang berlinang. Pada akhirnya dia kehilangan Arumi kembali dalam hidupnya.
"Papa maafkan aku" sesal Niko.
"Arumi... " Alvaro terus menggumamkan nama Arumi tidak peduli dengan rasa sakit di dadanya.
Sementara itu Arumi merasakan tidak enak badan semenjak pagi tadi. Dia terganggu dengan aroma yang menyengat seperti bawang putih dan cabai.
"Hoek!! hoekk!! hoekk!! " Arumi mem
