Setelah gagal membawa Niko pulang Arumi memutuskan untuk pulang sendirian kerumahnya. Ia masih terbayang-bayang saat Niko mengungkapkan perasaannya tapi Arumi sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada Niko. "Hoek hoek hoek!! " terdengar suara seseorang yang muntah di dekat dapur. Arumi melihat Nia muntah-muntah di wastafel sambil memegangi perutnya. "Nia kamu sakit? " tanya Arumi sambil memegang bahunya. "Singkirkan tanganmu!! " Nia langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya. Sudah beberapa hari ini Arumi melihat Nia muntah-muntah. Sepertinya anak tirinya itu sedang sakit. Arumi berinisiatif untuk membuatkan bubur lalu membawakannya ke kamar Nia. Tok tok tok Arumi mengetuk pintu kamar Nia. Tak beberapa lama Nia membuka pintu kamarnya dengan mata membengkak. "M