prolog
Menurut Abighea Citra, ada dua jenis murid yang akan dikenang dan diingat oleh para guru. Satu, murid yang berprestasi. Dua, murid pembuat onar.
Di antara kedua jenis murid itu, Ghea berusaha menjadi murid baik dan berprestasi agar dipercaya oleh para guru. Giat belajar, mendaftar menjadi ketua ekskul, bahkan selalu berangkat paling pagi dari yang lain.
Ketika Ghea berusaha sekuat tenaga agar terlihat oleh para guru, seorang cowok bad boy belagu yang Ghea masukan ke dalam daftar ‹orang-orang yang wajid dihindari› selalu mengganggu dan memancing emosinya.
Jason Argadhika, cowok yang doyan ngemut es batu di saat jam pelajaran ini adalah ‘preman’ di SMA Mahardika. Sifat tengil dan kelakuan Jason yang kerjaannya hanya memukuli anak orang sampai kencing di celana, tauran dengan anak SMA sebelah, ganggu satpam, makan kuaci di ruang Kepsek, ganti suara bel jadi musik dangdut, datang paling akhir tapi pulang paling awal, dan sang guru BP dipanggil kembarannya Brad Pitt. Membuat Ghea benar-benar memasukan Jason ke dalam black list.
Jason selalu punya ide agar gadis baik seperti Ghea mendapat hukuman. Dan Ghea selalu punya cara agar menjauh dari keusilan Jason sehingga image ‹murid baik› akan tetap terjaga.
Di saat pendidikan, keusilan anak SMA, benci berkarat, jahil berkepanjangan, rasa kesal menebal, dan semua hal ‘klise’ yang tak pernah terpikirkan terusik, akankah Ghea berhasil menjauhkan hidup damainya dari Jason, sang musuh fanatik?