“Saya ingin bertemu dia satu kali saja, Pak, apakah Anda bisa membantu saya untuk kembali bertemu dengannya?” Beliau menundukkan wajahnya sangat dalam. Tampak ada kepedihan yang disimpan oleh Beliau di balik wajahnya yang biasa. Seakan ada sesuatu yang ganjil. Abizard memperhatikan, Beliau dengan seksama dan menanti jawaban. “Kamu mungkin akan bertemu dengannya. Tapi tidak untuk saat ini,” ujar Beliau dengan raut wajah yang serius. “Kenapa, Pak, kenapa saya tidak bisa menemuinya sekarang juga?” desak Abizard tampak tidak sabar. “Ada banyak hal yang membuat kalian tidak bisa bertemu dalam waktu dekat. Lebih baik kamu jalani saja dulu kehidupanmu. Kalau memang kalian berdua ditakdirkan bersama. Maka, tidak akan ada yang mampu memisahkan.” “Tapi, kalau kami bisa bersatu sekarang mengapa