Langkahnya terdengar semakin menjauh. Begitu juga dengan orang-orang yang ada di sana perlahan mulai melaksanakan perintah sang atasan. Almahyra terpaku setelah tahu bahwa semua orang telah terkena obat bius. Sebelumnya mereka memang diberikan minuman penyambutan sebelum masuk ke kamar masing-masing, dan memang benar hanya Almahyra yang tidak meminum cairan yang terlihat seperti sirop tersebut. “Ternyata mereka sudah lebih dulu mengatur segalanya. Kini aku benar-benar harus berjuang sendiri menghadapi mereka semua,” gumam Almahyra lirih. Wajah cantiknya tertunduk lemah. Menatap suram pada ruang sempit, berdebu dengan udara pengap serta dipenuhi kotoran tikus. Almahyra tetap memilih berada di tempat itu, sampai suasana di lantai dua benar-benar sepi dan tidak terdengar aktivitas lagi. “K