Sumi ndak pengin mengingkari hakikinya sebagai makhluk berbudi halus. Tapi rasa sakit di perutnya begitu menghebat. Dia sudah ndak tahan lagi. Diluar kehendaknya Sumi ngesot mendekati daging mentah yang tadi dibuangnya. Dia sudah ndak punya daya untuk berdiri dan berjalan dengan kedua kakinya. Dengan airmata berlinang, Sumi merayap hingga sampai ke tempat daging itu berada. Matanya menangkap pemandangan menjijikkan daging berlumuran darah yang makin mengental. Keraguan mulai menyelimuti hati Sumi. Yaoloh, moso dia harus makan daging mentah mirip hewan buas? Namun saat rasa sakit di perutnya makin menggila, keraguan Sumi menjadi pupus. Dengan mata terpejam dia meraup daging itu dan memakannya langsung sambil menangis frustasi. Rasanya aneh di lidahnya, tapi itu hanya awalnya saja