"Jangan Gege! Aku ndak bisa konsen kalau kamu perkossa disini! Kita di pohon! Aku ndak mau jatuh pas gampit* sama kamu!" seru Sumi ngeri. *Dempet / menyatu. Melihat wajah Sumi yang lucu saat ketakutan, Gege jadi gemas. Meledaklah tawanya, hingga Janur yang berada di bawah pohon menengadah dengan heran. Ndak salah bos genderuwonya tertawa seperti itu?! Udah ratusan tahun Gege ndak pernah tertawa ngakak. Dia ternganga memperhatikan Gege sedang tertawa sambil memangku cewek bule ndeso istrinya diatas pohon. Masa iya itu bosnya yang kejam dan ndak berperikemanusiaan?! Tes.. tes.. Janur menjilati setetes dua tetes air yang jatuh ke wajahnya. Asin campur kecut. "Inikah peluh manusia durjana itu? Iih, tercemar sudah kewangian daku." Sambil bersungut-sungut, Janur berjalan setengah