"Tunggu!!" Teriakan itu menghentikan langkah Bang Hari. "Hari, tabahkan hatimu. Tenangkan amarahmu. Ingat, kita memegang amanat Sang Raja." Mendengar ucapan yang mendayu-dayu itu Bang Hari terdiam. Dia tahu siapa yang mencegahnya melindungi mangsanya. "Janur, enak saja kamu main larang-larang! Bagaimana kalau mangsaku diambil si gimbal* itu?!" * Rambut/ bulu yang tebal dan lengket. "Ndak usah dirimu risau, lihatlah!" Janur menunjuk ke depan dengan dagu runcingnya. Muncul sosok pria gundul dengan dandanan khas kleniknya. "Wowoooo, eladalah. Dicari-cari malah ndek sini. Ayo lungo*, ada kerjaan buat kita!" * Pergi Si Wowo terlihat jengkel diganggu oleh pemeliharanya. Dia menghentakkan kakinya kesal. "Wowo ndak mau pergi!! Wowo mau disini, Mbahhhh!" Dasar genderuwo ngamb