Please Areta

1019 Words
Sesampainya di apartemen sebenarnya Areta ingin ditemani lebih lama oleh Bayu namun ia terlalu sungkan untuk memintanya jadilah ia membiarkan Bayu pulang untuk beristirahat karena besok mereka harus kembali bekerja, Sesampainya di apartemen Areta kembali mengingat apa yang hari ini Arta bersama istrinya , Hal tersebut membuatnya muak ingin marah namun ia sadar bahwa sekalipun ia marah semuanya tidak akan berubah Iya sudah terlalu kecewa dengan pria itu Baru saja Areta ingin Mengunci pintu kamarnya tiba-tiba pintu apartemennya dibuka oleh seseorang dan ia yakin orang itu adalah Arta karena Siapa lagi yang tahu password pintu kalau bukan pria itu "Sayang Ayo kita bicara " ucap Artha sembari menatap dalam-dalam mata Areta Areta mendekati Artha kemudian memberikan tatapan tajam kepada pria itu " Arta Mari kita Sudahi hubungan ini, hubungan ini terlalu sepihak untuk aku dan terlalu menguntungkan untuk kamu ini sudah terlalu toxic dan aku sudah terlalu jahat kepada istri kamu. Aku sadar kalau kita berdua emang sudah berakhir Sejak hari dimana kamu menikah Thalia, udah ya aku enggak mau sakit lebih dalam lagi " ucap Areta yang sukses membuat Arta kaget " kamu nggak bisa gitu dong bukannya kamu mau nungguin aku? " Areta menggeleng " enggak aku Berhak Bahagia Bahkan kalau nggak sama kamu Aku mau bahagia dengan jalan aku sendiri Kamu juga Berhak Bahagia dengan kehidupan kamu sendiri sekarang, kita masing-masing aja aku sama dunia Aku Dan Kamu Sama dunia kamu titik kita nggak usah berada dalam hubungan pacaran lagi Ayo kita putus "ucapan Areta yang sukses membuat Arta kaget setengah mati Arta menatap Areta dengan tatapan yang seolah-olah ia tidak percaya dengan apa yang wanita itu katakan Sebab Dia tahu jelas bahwa Areta adalah tipikal perempuan yang bakalan selalu mempertahankan hubungannya "Kamu jangan ngaco deh kita ini cuma berantem biasa aku aku minta maaf banget sama kamu Aku udah ngelanggar semua yang aku ucapin sama kamu tapi kan Jujur aku sayang banget sama kamu dan aku nggak mau kita putus Areta" ucap Artha sembari memegang kedua tangan Areta namun Areta langsung menepis tangan pria itu "Nggak Aku nggak mau Aku nggak mau sama kamu lagi ini udah nggak sehat Ini udah nyakitin aku udah nyakitin Thalia juga kamu silakan bahagia sama Talia dan aku bakalan cari kebahagiaan aku sendiri dan tentunya bukan sama kamu yang sekarang udah jadi suami orang" jawab Areta dengan sungguh-sungguh sementara Arta sendiri masih kebingungan dengan apa yang terjadi dengan dirinya dan juga Areta "Kamu mutusin hubungan kita yang udah berjalan selama bertahun-tahun hanya karena kamu ngeliat aku making love sama istri bertahun-tahun hanya karena kamu ngeliat aku making love sama orang lain? Kamu tega sama aku kok orang lain? Kamu tega sama aku, please Aku sayang banget sama kamu dan aku nggak mau pisah sama kamu"ucap Artha, lagi. "Iya aku mutusin kamu karena kamu udah ketahuan bohong karena kamu udah nyentuh perempuan lain dan aku nggak mau itu aku nggak suka Cukup selama ini aku enggak lah terus sama kamu Aku udah nunggu kamu sampai-sampai aku rela dikatain pelakor sama anak-anak di kantor sekarang udah deh aku udah nggak mau lagi aku capek" Jawa Areta yang membuat Arta mengusap wajahnya dengan frustasi Saat berusaha Arta hendak menjawab namun tiba-tiba muncul Thalia dari arah pintu yang masuk dengan Gayanya yang santai sembari menatap Areta dan Arta bergantian "Kamu ngapain ke sini?" Tanya Arta kepada istrinya sendiri, Thalia hanya tersenyum sinis menatap mereka berdua "Nggak Nggak papa aku cuma pengen ngasih tahu Areta aja kalau kamu Making Love Sama aku itu enggak cuma sekali tapi udah 2 kali dan Arita ini hasil tes kehamilan aku dan sorry to say you have to leave my husband " ucapkan dia yang sukses membuat Arta dan juga Areta kaget setengah mati melihat hasil tes kehamilan Thalia Keduanya nampak begitu kaget hingga mereka tidak mengatakan apapun kepada Thalia sementara Thalia tersenyum penuh kemenangan sembari menatap suami dan juga kekasih suaminya "Thalia tenang aja suami kamu udah aku ikhlasin soalnya aku nggak suka sama manusia yang plin-plan dan nggak bisa nepatin janji Nya ya semoga aja nanti sama kamu dia nggak gitu ya By the way selamat semoga sehat terus sampai lahiran "ucap Areta dengan sangat tenang ya walaupun dalam hati ia merasa kaget tapi sebisa mungkin ia menyembunyikannya demi sebuah harga diri Sekarang gantian malah Thalia yang bingung melihat tingkah Areta yang biasa saja padahal ekspektasi Thalia wanita itu akan bereaksi berlebihan seperti menangis misalnya, tapi sayang Iya Areta jauh lebih cerdik daripada dirinya Berbeda dengan Bima pria itu masih nampak kaget dengan apa yang baru saja ia lihat padahal harusnya dia biasa-biasa saja ya lagipula dia kan suaminya Thalia Maka dari itu dia tidak usah kaget " Ya udahlah udah malam juga nih kalian pulang aja dulu Nanti lagi ya bertemunya besok kerja nih capek pengen tidur "ucap Areta sembari berpura-pura menguap agar akting mengantuknya bisa terlihat sempurna Thalia mengangguk kemudian ia menarik tangan suaminya untuk keluar dari apartemen tersebut sementara Artha ia masih ingin berbicara dengan Areta namun pintu apartemen tersebut telah dikunci oleh kekasih nya itu Keesokan harinya saat di kantor tentu saja Arta mencari Areta, ia merasa bahwa urusannya dengan perempuan itu belum selesai. Namun saat hendak ditemui Areta nampak sibuk sekali dan memberitahu bahwa ia tidak ingin bertemu dulu Berkali-kali Arta ingin menemui Areta namun berkali-kali juga Areta menolaknya, keputusan Areta benar-benar bulat untuk putus dengan Arta Iya Tidak segan lagi menunjukkan kedekatannya bersama Bayu di depan pria itu Melihat kedekatan Areta dengan Bayu tentu saja membuat Arta tidak nyaman terlebih lagi karena dia masih mencintai wanita itu , sekarang Artha jadi sadar Bagaimana perasaan Areta saat ia melihat Arta dengan Thalia kemarin sungguh rasanya terlalu menyakitkan melihat orang yang kita cintai bersama dengan orang lain "Please jangan ngehindarin aku, aku mau ngomong sama kamu" ucap Artha sembari Menghadang Areta saat ingin pergi ke ruang rapat "Bapak Artha tolong ya ini lagi jam kerja kita harus profesional dan tidak membahas urusan pribadi di kantor" ucap Areta sembari tetap berjalan seakan akan ia tidak peduli lagi dengan Arta Seketika Arta sendiri langsung merasa frustasi melihat Areta yang seakan-akan tidak peduli lagi dengan dirinya, rasanya sakit sekali saat melihat punggung Areta tenggelam di antara kerumunan para orang-orang di kantor, ternyata rasanya sakit sekali melihat kedekatan Areta dengan Bayu, rasanya sakit sekali melihat Areta tertawa dan bukan karena nya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD