Jupiter baru tertawa setelahnya sambil bergumam sendiri. “Ah cantik banget sih anak orang!”
Setelah mandi dan berpakaian, Jelita turun lagi ke bawah menemui kedua orang tuanya dan meninggalkan Jupiter yang dikurung di kamar. Jupiter hanya senyum-senyum saja. Baginya tak masalah, toh bukan seharian. Waktu yang senggang dipakai untuk menghubungi asistennya, Demian Rhodes.
“Rhodes, aku akan terlambat hari ini ....”
“Kamu selalu terlambat, Pak! Aku bosan seperti ini terus. Kamu di mana?” seru Demian malah memarahi bosnya. Jupiter hanya manyun dan cuek saja. Terang saja Demian uring-uringan. Ia pasti kesal dilimpahi pekerjaan banyak selama Jupiter absen.
“Di suatu tempat. Bagaimana adikku?” Jupiter tanpa peduli malah menanyakan hal lain.
Jupiter baru bisa bebas dari rumah Jelita setelah o
