Masih tanpa memakai pakaian dan berada di dalam selimut, Jupiter masih memeluk Jelita yang tengah berbaring di dadanya. Beberapa kali, Jupiter mencium kening Jelita dan memastikan jika mendapatkan kehangatan yang diinginkannya. Jelita masih terdiam dan berpikir. Ia merasa seperti terlalu lemah menghadapi Jupiter yang berkali-kali berhasil membuat pertahanannya ambruk. Hanya dengan rayuan dan ciuman, Jelita bahkan bisa luluh seperti hari ini. “Bicaralah, kenapa kamu diam saja?” gumam Jupiter lembut sambil mengelus pundak dan lengan Jelita beberapa kali. Jelita masih diam dan tenggelam pada pikirannya sendiri. “Aku tidak berbohong saat mengatakan jika aku sangat menyukaimu. Bahkan mungkin sekarang aku sudah jatuh cinta padamu ...” ungkap Jupiter selanjutnya membuat Jelita melepaskan sa