7

1346 Words
Dua tahun kemudian… Seorang anak laki-laki berusia dua tahun lebih tengah berlarian di atas rumput. Di belakangnya ada Lynn yang mengejarnya dengan wajah menggemaskan. “Mom akan menangkapmu.” Lynn terus  mengejar putranya yang menggemaskan. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kebahagiaan. Sekarang ia menjadi lebih sering tersenyum semenjak kehadiran putranya. Memiliki anak telah memperbaiki hidupnya. Putra Lynn berlari semakin tidak teratur, hingga menyebabkan balita tampan itu terjatuh. “Apa itu sakit?” Lynn bertanya pada putranya dengan lembut. “Tidak, Mom.” Putra Lynn menjawab dengan senyuman. Lynn tertawa kecil. “Anak hebat. Ayo berdiri.” Ia membantu putranya berdiri. Kemudian mereka kembali bermain lagi, beberapa meter dari keberadaan Lynn dan putranya saat ini, Letha tengah memandangi putri dan cucunya yang tampak sangat bahagia. Ia merasa ikut bahagia karena akhirnya ia bisa melihat tawa dan senyum putrinya. Kehadiran seorang anak telah memberikan cahaya dan semangat dalam hidup putrinya. Seperti yang Lynn katakan tiga tahun lalu, Lynn mampu merawat putranya dengan baik. Dan ya, itu memang Lynn lakukan. Lynn melakukan segalanya dengan baik sebagai seorang ibu. Ia akan memeluk putranya ketika putranya membutuhkannya. Ia memberikan cinta tanpa batas untuk jagoan kecilnya. Dan dengan kedua tangannya ia menyiapkan makanan dan semua keperluan sang putra. Sesekali Letha akan membantu putrinya merawat cucunya. Dahulu ia tidak bisa melihat tumbuh kembang Lynn, tapi sekarang ia bisa melihat bagaimana tumbuh kembang cucunya. Itu sedikit mengobati perasaan keibuannya yang tidak tersalurkan dahulu. Ketika Lynn memiliki pekerjaan, ia akan mengajak cucunya bermain. Ia juga akan memberi makan dan menidurkan cucunya. Memandangi cucunya ketika terlelap menjadi bagian yang sangat ia sukai. Terkadang ia akan menangis ketika ia mengingat bahwa dahulu ia tidak bisa melihat Lynn terlelap. Ia benar-benar menyesal telah melewatkan semua tentang masa kecil Lynn, tapi tidak ada obat untuk penyesalannya. Ia hanya perlu menanggungnya sampai ia menutup usia. Letha mendekati putri dan cucunya. Ia membawakan cemilan dan minuman untuk Lynn dan jagoan kecilnya. Di saat yang sama, Lynn menerima panggilan dari ayahnya. “Bu, tolong jaga Ryvero. Aku harus menjawab panggilan dari Dad,” seru Lynn pada ibunya. “Baiklah.” Letha segera duduk di sebelah cucu kesayangannya. “Ry, ayo kita makan kue. Nenek sudah membuatkannya untuk Ry. Ini sangat lezat.” Letha menunjukan piring berisi kue. “Yummy.” Ry menghentikan kegiatan bermainnya. Ia membuka mulutnya segera. Menyantap makanan yang disuapi oleh neneknya. “Anak pintar. Makan yang banyak.” Letha tersenyum bahagia. Menyuapi Ryvero makan menjadi salah satu hal yang ia sukai. Ia benar-benar beruntung karena Lynn tidak menjauhkannya dari Ryvero. Beberapa meter dari Letha dan Ryvero, Lynn menjawab panggilan dari ayahnya. Ia pikir ada sesuatu yang penting karena ayahnya selalu menghubunginya untuk hal-hal penting saja. “Halo, Dad,” seru Lynn. “Dua minggu lagi Shirley akan bertunangan. Kau harus kembali ke Meksiko untuk menghadiri acara itu. Aku tidak ingin keluarga Archerio menjadi perbincangan karena kau tidak hadir di sana. Akan tetapi, aku tidak ingin melihat putramu ada di acara itu.” “Aku tidak bisa pergi tanpa Ryvero.” “Aku tidak melarangmu membawa dia ke Meksiko, Lynn. Aku hanya tidak ingin dia ada di acara Shirley. Kau bisa membawa serta ibumu untuk menjaga Ryvero selama kau ada di Meksiko, tempatkan mereka di hotel atau di mana pun yang kau pikir aman.” Ayah Lynn sudah memikirkan tentang hal ini sebelum ia menghubungi Lynn. Tentu saja putrinya tidak akan meninggalkan anaknya. Putrinya berbeda dari ibunya berdasarkan tanggung jawab. “Aku akan memikirkannya.” Lynn tidak bisa menjawab pasti, ia perlu bicara terlebih dahulu dengan ibunya. Untuk saat ini hanya ibunya yang ia percaya untuk merawat Ryvero. “Hanya itu yang ingin aku katakan. Kau harus kembali.” Lynn tidak menjawab ucapan ayahnya, panggilan terputus detik selanjutnya. Lynn kembali ke ibu dan putranya. “Ada apa?” tanya ibu Lynn. “Shirley akan bertunangan dua minggu lagi. Dad mengharuskan aku untuk kembali.” “Lalu, apa kau akan datang?” “Aku tidak bisa meninggalkan Ryvero.” “Kau bisa membawanya bersamamu.” “Aku tidak ingin ada orang yang tahu tentang keberadaan Ryvero.” Lynn tidak bermaksud menyembunyikan putranya dari khalayak ramai. Ia hanya tidak ingin Noah mengetahui tentang Ryvero. Bukan tidak mungkin Noah akan mengambil Ryvero darinya. Lynn tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika ia benar-benar kehilangan Ryvero. Ryvero adalah segalanya bagi Lynn. Putranya merupakan cahaya dalam hidupnya, jika cahaya itu diambil darinya maka hanya akan ada kegelapan yang tersisa. “Lantas?” Ibu Lynn mengerutkan keningnya. Lynn tidak ingin meninggalkan Ryvero, tapi juga tidak ingin meperlihatkan Ryvero di depan orang banyak, lalu apa yang Lynn inginkan? “Bisakah Ibu pergi bersamaku dan menjaga Ryvero saat aku tidak ada?” Lynn tidak pernah meminta pada ibunya, tapi kali ini ia berharap ibunya akan mengikuti kemauannya. “Itu bukan sesuatu yang sulit, Lynn. Ibu bersedia pergi denganmu.” Ibu Lynn tersenyum lembut pada putrinya. Ia sangat berharap putrinya akan mengandalkannya, dan sekarang ia mendapatkan sedikit kepercayaan putrinya. “Kita akan berada di Meksiko untuk satu minggu. Aku akan menempatkan Ibu dan Ryvero di hotel. Setelah Shirley bertunangan kita akan segera kembali lagi ke sini.” “Baiklah. Mari kita lakukan sesuai kemauanmu.”     Noah tengah menatap kekasihnya  yang saat ini tengah mencoba gaun untuk pesta pertunangan mereka. “Bagaimana, apakah aku terlihat baik dengan gaun ini?” tanya Shirley dengan wajah penuh senyuman. “Itu sangat cocok untukmu,” balas Noah. Dan akan lebih cocok lagi jika Lynn yang memakainya bukan kau. Noah melanjutkan kata-katanya di dalam hatinya. Enam bulan lalu Noah menjalin hubungan dengan Shirley, tapi alasan ia menjadikan Shirley kekasihnya bukanlah karena ia tertarik pada Shirley, melainkan ia ingin mengetahui tentang keberadaan Lynn saat ini. Akan tetapi, ia juga tidak bisa mendapatkan apa-apa tentang Lynn dari Shirley. Noah hanya mengetahui bahwa hubungan Shirley dan Lynn tidak baik. Dan ya, ia juga mengetahui bahwa Shirley adalah orang yang telah memasukan afrodisiak ke dalam minuman Lynn. Tidak sulit bagi Noah untuk mendapatkan rekaman saat Lynn berada di club malam. Ia memiliki hubungan yang baik dengan pemilik club malam yang tidak lain adalah sahabatnya, Rex Dalton. Hanya dengan fakta bahwa Shirley yang telah menjebak Lynn, Noah jadi membenci Shirley. Namun, karena ia ingin memanfaatkan Shirley ia memasang topeng agar Shirley jatuh padanya. Satu-satunya jalan bagi Noah agar bisa melihat Lynn lagi adalah dengan membuat sebuah acara pertunangan. Ia cukup yakin Lynn pasti akan menghadiri acara itu. Noah akan melakukan segalanya agar bisa bertemu dengan Lynn lagi, termasuk bertunangan dengan wanita yang tidak ia sukai sama sekali. Ketika ia sudah bertemu dengan Lynn, baru ia akan memerangkap wanita itu dalam penjaranya. Tiga tahun ia tidak melihat Lynn, dan itu sungguh sangat menyiksa untuknya. Setelah semua siksaan itu, ia tidak akan pernah membiarkan Lynn menghilang dari pandangannya lagi.     “Jadi kau benar-benar akan bertunangan dengan putri sulung keluarga Archerio?” tanya Rex, sahabat Noah. “Aku tidak pernah ragu dengan keputusanku, Rex.” “Kau bertunangan dengan kakaknya, tapi kau jatuh cinta pada adiknya. Aku pikir kau akan membuat hubungan kakak beradik itu semakin jauh.” Adelard menyesap wine di gelasnya setelah bicara. Di antara ketiga sahabatnya, Adelard yang belum bertemu dengan wanita yang bisa menggetarkan hatinya. “Itu  bukan sesuatu yang besar. Terkadang ada hal-hal yang harus dikorbankan untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Lanjutkan, Noah. Kau harus mendapatkan wanita yang kau cintai.” Reiner, pria satu anak itu mendukung Noah. Ia juga pernah jatuh cinta, jadi ia tahu apa yang Noah rasakan saat ini. Cinta harus diperjuangkan. Kisahnya dengan Noah tidak jauh berbeda, mereka harus menunggu untuk waktu yang lama agar bisa bertemu kembali dengan wanita yang membuat mereka tidak bisa melirik wanita lain lagi. “Kau benar, Rein. Lagipula Shirley bukan saudara yang baik untuk Lynn.” Noah tidak peduli jika ia harus menghancurkan hati Lynn setelah ini, yang terpenting baginya hanyalah bertemu dengan Lynn dan mendapatkan wanita itu. “Kalau begitu aku hanya bisa mengatakan selamat berjuang, Noah. Aku harap kau bisa menyusul Reiner dan Rex secepatnya.” Adelard mengucapkannya dengan tulus. “Ya, terima kasih.” Noah pasti akan berjuang untuk cintanya. Ketika ia sudah menginginkan sesuatu, maka ia pasti akan mendapatkannya.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD