PENDOSA 37

1708 Words

“Memangnya siapa perempuan yang berani memukul Pak Sena, Pak?” tanya Ko Marcel terdengar sangat penasaran. “Tidak tahu, tapi kami hanya salah paham saja kok.” Bhumika mengibaskan tangan, tanda jika ia tidak ingin pembicaraan ini diteruskan. “Baik lah kalau begitu.” Ko Marcel mengangguk dan kemudian berdiri dari duduknya. “Pak Sena sepertinya ada perlu dengan Putik, saya permisi kalau begitu.” Ko Marcel hendak pergi rupanya. Aku pun turut berdiri, dan semakin erat menahan lengan Ko Marcel untuk tidak meninggalkanku. Memohon dengan mataku agar Ko Marcel tidak pergi. “Oh tidak perlu, saya kemari hanya ingin bertemu Alia. Tapi sepertinya anak itu sudah tidur, ya?” Bhumika memandang pintu kamarku yang tertutup. “Sudah, dari tiga puluh menit yang lalu.” Ko Marcel yang menjawab pertanyaan Bh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD