⭐Part 13⭐

2120 Words

Bayangkan, siapa yang tidak risih jika sedang sibuk dengan adonan di depannya lalu ada yang menatap tanpa henti. Mungkin, tidak berkedip. Itu lah yang dirasakan Afra. Diingatkan pun percuma, suaminya itu tidak akan mempan. Bahkan jika mulutnya bisa berbusa setelah memperingatkan suaminya, akan melimpah busa tersebut. Afra melihat sang suami dari ujung matanya. Masih sama seperti posisi pertama. Muka di topangkan dengan tangan di dagunya. Dan mata yang terus memperhatikan dirinya mengolah adonan. "Mas." ujar Afra dengan nada yang di tekankan. "Hhmm?" Yuda senang jika melihat sang istri marah. Menggemaskan baginya. "Mending ya, kamu tuh liatin mami gih. Dari pada duduk di situ ngga jelas." "Lah siapa bilang ngga jelas? Jelaslah. Orang aku lagi liatin bidadari kok." Yuda mulai mengeluark

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD