episode 1
Diva tak perna terfikirkan berbagai masalah yang hanya dibicarakan dilingkungan terjadi dikeluarganya, disaat usia Diva beranjak lima belas tahun keluarganya memutuskan untuk menjalali hidup masing - masing, ibu saya memutuskan untuk meninggalkan ayah, sedangkan ibu adalah seorang guru dan ayah seorang dokter, didalam keluarga saya ibu terkenal baik, rajin, taat agama, tapi mangapa ibu saya sampai terbesit memutuskan untuk meninggalkan ayah.
Kesepian pun melanda Diva kehangatan dari seorang ibu pun menghilang, hari demi hari Diva lalu'i dengan kesepian, kehampaan, kerinduan, dan semua itu tak akan perna aku dapatkan kembali.
Masalah tak sampai disitu juga paman yang aku sayang kini telah meninggal, dia lah orang yang bisa mendengarkan hati ku, dialah orang yang selalu ada disampingku kini hanya tinggal kerinduan yang selalu ku kenang.
Terlintas dibenak Diva "Tuhan mengapa kau memberiku masalah yang begutu besar" dia merenungi masalah - masalah yang dia hadapi sekarang, dia tak bisa membendung tetes demi tetes air matanya seperti air terjun yang turun dengan sangat cepet.
Waktupun berlalu Diva pun sekarang berusia dua puluh satu tahun dia sudah mengenal apa itu cinta, apa itu kasih sayang, tapi dia tidak bisa membuka hatinya untuk seseorang
Karena trauma akan masalalu yang dialami orang tuanya yang berpisah dan dia juag sibuk untuk mengerjakan skripsi yang dia buat dia berusaha semaksimal mungkin agar skripsinya bisa terbaik di kampusnya.
Dia terlalu sibuk sampai dia jatuh sakit sampai tak sadarkan diri, dia di bawah teman satu kosnya ke rumah sakit.
Dia tak sadarkan diri beberapa hari sampai teman satu kosnya merasa khawatir akan dirinya dokter bilang kepada temannya Diva bahwa Diva sedang koma.
Disaat Diva koma dia bermimpi bertemu orang tuanya yang sedang haromis, bahagia tanpa ada-nya perpisahan Diva disaat itu seneng dan gembira hari - harinya begitu indah tanpa ada penderitaan.
Suatu saat dia melihat pamannya yang sedang berdagang buah - buahan dia menghampiri pamannya untuk membantu pamannya yang sedang berdagang.
Disaat dia berdagang ada seseorang pembali yang begitu pempesona, wajahnya sangat bersih, dan sangat sopan, tanpa sadar Diva tertarik pada pembeli itu.
Hari pun berlalu.....
Diva yang sedang ingin berjalan - jalan ditaman dia meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi jalan - jalan di taman, akhirnya Diva pergi untuk berjalan - jalan ditaman.
Disaat itu Diva melihat seseorang yang mirip dengan pembeli buahnya waktu itu, akhir-nya Diva mencoba untuk menghampiri seseorang itu untuk mengetahuinya, dan waktu itu juga Diva berkenalan dengan seorang lelaki yang membeli buah-nya
Hari demi hari Diva sangat dengat dengan lelaki itu yang bernama Ardi, Ardi mengajak diva untuk nongkrong di sebuah cafe disaat itu Ardi menceritakan kehidupanya yang sangat kacau penuh dengan sebuah masalah Diva yang mendengarnya sangat perihatin dengan keadaan Ardi.
Akhirnya Diva pun mencoba untuk menasehati Ardi agar terus kuat dan bersemangat untuk menjalani hidup, agar Ardi tidak menangis dalam menceritakan masalahnya tersebuat Diva pun mengalikan perhatian dangan menceritakan kisah - kisah yang lucu agar Ardi tidak terus menceritakan kisahnya.
Akhinya Diva dan Ardi pun semakin dekat setiap hari, Ardi mengajak jalan - jalan Diva, kebahagianpun menyelimuti Diva, dan Diva pun mempunyai perasaan kepada Ardi karena sikapnya yang baik, humoris, sopan dan lembut.
Disuatu saat Ardi mengajak Diva untuk berjalan - jalan di alun - alun kota Diva pun setuju dengan ajakan Ardi itu akhirnya Diva dan Ardi berjalan - jalan, sebenarnya Ardi mengajak jalan Diva untuk mengungkapkan isi hatinya yang selama ini dia pendam,
Dan tiba saatnya Ardi mengungkapkan isi hatinya yang selama ini dia pendam dan akhirnya ardi pun mengungkapkan-nya Diva pun merasa senang karena Diva juga memiliki perasaan yang sama kepada Ardi dan akhirnya mereka jadian.
Disaat perjalanan pulang Ardi membelikan sesuatu kepada Diva, yaitu sebuah boneka karena jika Diva sedang rindu Ardi, Diva bisa memeluk boneka itu
Pada saat Diva terbangun dari tidurnya tiba - tiba kepala Diva pusing, jantungnya berdebar sangat kencang dan keluar darah dari hidung, Diva tiba - tiba pingsan dan dibawah ke rumah sakit dan ternyata Diva mengalami tumor otak stadium akhir
Tapi Diva tidak ingin Ardi mengetahui tentang penyakit tersebut agar Ardi tidak khawatir kepadanya.
Hari demi hari rambut Diva rontok akibat penyakit yang dialaminya, setiap hari Diva harus kontrol ke dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri dan vitamin.
Akhirnya Ardi mengetahui tentang penyakit yang dialami Diva, Ardi sangat marah karena Diva tidak memberitahukan tentang penyakit yang di alaminya
Pada saat kontrol dokter mengatakan bahwa Diva tidak bisa hidup lebih lama lagi, karena penyakit yang dialaminya suduh mencapai stadium akhir.
Disaat itu juga Diva memutuskan hubungan dengan Ardi karena Diva tidak ingin Ardi menjadi sedih karena-nya, disaat hari trakhir Diva
Diva ingin menghabiskan waktu bersama orang yang paling disayangnya yaitu Ardi, disaat Ardi dan Diva berjalan berdua tiba - tiba Diva merasa badanya lemas, wajanya pucat dan akhirnya pingsan, Ardi berusaha untuk membawa Diva ke rumah sakit tepat dia kontrol.
Diva masuk ke ruang UGD tidak beberapa lama kemudian dokter keluar dan bilang Diva sudah tiada, ruh yang di dalam tubuh diva keluar melihat keluarga, teman - temannya, dan orang yang di sayangi-nya menangis melihat dirinya sudah tiada.
Tiba - tibah ruh yang keluar didalam tubuh Diva tetarik kembali kedalam tubuhnya, dan akhinya diva pun bangun keluarga yang di dekatnya pun gembira karena Diva bangun setelah koma beberapa hari.