Keesokannya di kediaman orang tua Fina, Liana terkejut melihat anak dan menantunya sudah tiba di depan rumahnya. Tidak ada kabar apa pun sebelumnya bahwa kedua anaknya itu akan datang berkunjung. Setelah bersalaman dan cipika cipiki, Fina langsung saja masuk dan menuju kamarnya disusul oleh Mario. “Kamar kamu berubah ya. Biasanya banyak poster-poster idola kamu, boyband, pemain bola, pembalap GP,” komentar Mario saat memasuki kamar Fina untuk yang pertama kalinya, setelah sekian lama pastinya. Tak lupa Mario mengunci pintu kamar Fina di luar kebiasaan Fina. “Aku kan bukan abege lagi, Bang,” jawab Fina sambil mendengkus pelan. Mario tertawa renyah mendengar jawaban Fina yang terdengar kesal. Fina tidak sadar saja bila pintu kamarnya telah dikunci oleh Mario. “Beneran loh. Lebih nyama