31. Sebuah Penerimaan (1)

1215 Words

Suara orang muntah terdengar menggema di dalam kamar mandi. Fina yang masih baru saja terbangun, berusaha membuka mata sekuat tenaga. Dirabanya sisi ranjang di sampingnya. Kosong! Fina bergegas mendudukkan dirinya di tepian ranjang, mengumpulkan sukmanya yang bertebaran ke sana kemari. Dilihatnya jam di dinding masih menunjukkan pukul lima pagi. 'Siapa yang muntah pagi gini ya? Astagfirullah, Bang Iyo?' Setelah sadar sepenuhnya Fina bergegas melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Dilihatnya suaminya sedang menundukkan kepala di atas wastafel. “Kenapa, Bang?” tanya Fina khawatir melihat posisi Mario yang tengah menundukkan kepalanya ke dalam bak wastafel. “Maaf, Veris!  Abang ganggu tidur kamu ya?” Fina menggeleng lalu mendekati Mario, menggosok tengkuk Mario dengan hati-hati. “Abang sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD