***
“Aku akan menghangatkan tubuhmu, it’s okay,” bisik Michael di sisi telinga Jihan, suaranya rendah dan menggoda. Tak puas hanya dengan kata-kata, ia kemudian dengan lembut mengecup daun telinga Jihan, meninggalkan jejak hangat yang membakar.
Sementara itu, tangannya yang nakal meremas lembut, namun cukup kuat, payudar4 bulat dan kenyal milik Jihan. Sentuhan itu seperti percikan api yang menyebar ke seluruh tubuhnya.
Dengan refleks, Jihan melenguh, “Uhhh...” merasakan sensasi nikmat yang mengalir deras di sekujur tubuhnya akibat sentuhan lelaki itu.
Jihan menggigit bibirnya, berusaha menahan desahan yang hampir meluncur keluar, takut kehilangan kendali. Wajahnya mendongak ke atas, matanya terpejam seolah ingin menghanyutkan diri dalam setiap rasa yang ditawarkan.
Tangan Jihan menc
