***
Setelah 30 menit berlalu, Victor akhirnya tiba di tempat tujuan. Ia sampai lebih dulu dan menunggu dengan gelisah. Tak lama kemudian, orang yang ditunggu pun tiba.
Mereka duduk saling berhadapan dengan ekspresi serius. Pria tersebut menyodorkan sebuah map berwarna coklat ke arah Victor. Tanpa ragu, Victor mengulurkan tangan, menarik berkas tersebut, dan membawanya ke depan wajahnya.
Victor membuka map itu dan mulai membaca isinya dengan serius, sementara kedua rahangnya mengeras, menahan amarah yang mulai memuncak.
“Shitt! Apa yang sudah dilakukan oleh wanita itu? Kenapa dia menjual aset yang tersisa?” geram Victor dengan nada penuh kemarahan, merujuk pada Claudya, Ibu tiri Jihan.
Baru sekarang ia menyadari bahwa Claudya telah menjual satu-satunya aset yang tersisa milik Dimitri,
