Elena telah bersiap pergi ke Bandara. Sintia menunggu di depan apartemen, wanita itu akan mengantarkan bosnya ke Bandar Udara Internasional. Elena Sanjaya dengan kecantikan dan kecerdasan luar biasa selalu mempesona semua orang yang melihatnya. “Selamat Sore, Nona.” Sintia tersenyum. “Sore.” Elena membuka pintu. “Elena, tunggu!” Alena keluar dari mobil dan berlari menuju Elena. “ Ada apa?” Elena menutup kembali pintu mobil dan melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. “Elena, aku mohon tanda tangan proposal kerjasama perusahaan Papa dan Excel.” Alena terlihat memelas. “Berikan proposal itu, aku akan mempelajarinya.” Elena menatap Alena. “Kenapa kamu harus mempelajarinya?” Alena melirik Sintia. “Dengar Alena, semua bentuk proposal kerjasama harus dibaca d